Suran Mbah Demang dimeriahkan pagelaran wayang tiga dalang

SLEMAN—Upacara adat Suran Mbah Demang di Banyuraden Gamping akan memasuki puncaknya pada Sabtu (3/11) malam. Berlokasi di balai Desa Bayuraden, kirab budaya akan diikuti pagelaran wayang kulit tiga dalang sekaligus.
 
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman, Untoro Budiharjo dalam siaran persnya mengatakan, upacara adat Mbah Demang merupakan event tahunan yang sudah masuk dalam kalender event skala Kabupaten Sleman maupun skala Provinsi DIY.

“Diharapkan event budaya ini menjadi daya tarik wisatawan Sleman dan DIY,” katanya, Jumat (2/12).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Panitia upacara adat Suran Mbah Demang, Rahmat Fitri menjelaskan, rangkaian upacara adat tersebut sudah dimulai sejak 25 November di lapangan desa Banyuraden dengan kemasan acara pasar malam dan pentas seni dari masing-masing dusun se-Kecamatan Gamping.

Sedangkan puncak acara akan dilangsungkan pada tanggal 3 Desember 2011 mulai pukul 19.00 WIB yang diawali dengan Kirab Bregada Prajurit dan bregada masing-masing desa se Kecamatan Gamping yang dipimpin oleh pemangku adat Ki Murdiyanto.

Adapun bregada prajurit yang mengikuti kirab tersebut diantaranya Bregada Bremara Geni, Bregada Mangkubumen, Bregada Delingsari, Bregada Mejing Kidul, dan Bregada Songsong Wirosuto.

Kirab budaya sejauh tiga kilometer tersebut diawali dari balai desa Banyuraden menuju Pendopo Joglo Ki Demang Cokrodikromo di dusun Modinan Banyuraden Gamping. Dalam prosesi tersebut turut dikirabkan pusaka-pusaka tinggalan Ki Demang.

Pada pukul 21.00 WIB di Balai Desa Banyuraden Gamping dilaksanakan puncak acara berupa pagelaran wayang kulit semalam suntuk oleh tiga dalang sekaligus dari Sanggar Widya Permana pimpinan Ki Triyono. Ketiga dalang tersebut adalah Ki Suprapto yang juga sebagai anggota DPRD Kabupaten Sleman, Ki Budiharjo yang juga sebagai Camat Gamping, dan Ki Damar Asmoro Jati dari Sanggar Widya Permana.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)