Suprapto pilih wait and see

Wonogiri (Espos)–Calon wakil bupati dari PDIP, H Suprapto memastikan tidak akan mengikuti jejak tiga rekan sesama calon dari PDIP yang telah mundur dari pencalonan, Selasa (8/6) lalu. Dia memilih bersikap pasif dan menunggu perkembangan situasi politik.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Wonogiri, Joko Sutopo alias Jekek, saat dimintai tanggapannya terkait pengunduran diri dua Cabup, yaitu Kirno Sulieh dan Mulyadi serta satu Cawabup, Edy “Sumba” Purwanto, Rabu (9/6), tidak banyak memberikan komentar. Menurut dia, pihaknya tidak dalam kapasitas untuk memberikan penilaian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Bukan kapasitas kami sebagai pimpinan cabang untuk memberikan penilaian atau melarang-larang mereka mengundurkan diri. Kapasitas kami hanyalah memfasilitasi secara administratif,” ungkap Jekek, yang saat dihubungi tengah berada di kantor DPP PDIP di Jakarta.

Cawabup, H Suprapto yang menjadi pasangan H Sumaryoto mengatakan, meski sudah jelas siapa yang akan mendapat rekomendasi dari DPP PDIP, dirinya tidak akan mundur seperti tiga rekannya yang lain.

“Kalau mereka bertiga mundur dari pencalonan, itu mungkin jalan terbaik menurut mereka. Saya sendiri memilih untuk tetap pasif dan menunggu. Saya menghormati proses yang berjalan sampai ada keputusan resmi. Mundur kalau tidak ada hal positif yang didapat ya buat apa. Saya kan juga mesti melihat sisi positif dan negatifnya,” katanya, saat ditemui di sela-sela rapat Badan Anggaran di Gedung DPRD, Rabu.

Sebagaimana diberitakan, tiga Cabup/Cawabup dari PDIP, Mulyadi, Kirno Sulieh dan Edy Purwanto resmi mundur dari pencalonan, Selasa. Dengan demikian, otomatis tinggal tiga dari total delapan calon dari PDIP yang masih tersisa, yaitu Sumaryoto, Begug Poernomosidi dan Suprapto.

Sebab, satu Cawabup, yaitu Zainudin sudah mundur sejak akhir April lalu. Sedangkan Cabup yang menjadi pasangannya, Brigjen (Mar) Giyarto, menyeberang ke Koalisi Besar Wonogiri Bersih (KBWB).

shs