SOLOPOS.COM - Lokasi tawuran antardua suporter asal Jogja di Danguran, Klaten Selatan, Sabtu (11/12/2021) pukul 18.00 WIB. Tawuran tersebut melibatkan suporter PSIM Jogja dan suporter PSS Sleman. (Solopos.com-Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN—Aparat Polres Klaten hingga kini masih mendalami kasus tawuran antarsuporter sepak bola yang terjadi di wilayah Desa Danguran, Kecamatan Klaten Selatan, Sabtu (11/12/2021). Sebanyak 11 orang dimintai keterangan oleh polisi ihwal kejadian tawuran tersebut.

Kasi Humas Polres Klaten, Iptu Abdillah, mengatakan jumlah orang yang dimintai keterangan dari kejadian tersebut terus berkembang. “Semalam sekitar lima sampai enam orang. Ada perkembangan lagi, yang dimintai keterangan sudah ada 11 orang,” kata Iptu Abdillah mewakili Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, Minggu (12/12/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia menjelaskan dari pemeriksaan tak ditemukan senjata tajam serta tak ada korban luka berat dari kejadian tersebut. Namun, ada dua suporter yang mengalami luka ringan.

Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Klaten Tembus Rp64.000, Minyak Goreng Stabil Mahal

Polisi hingga kini masih mendalami penyebab tawuran antarsuporter tersebut pecah di Klaten. Begitu pula dengan motif kedua kelompok suporter tawuran. “Untuk sementara, motif didasari balas dendam. Karena salah satu kelompok memiliki permasalahan sebelumnya,” jelas dia.

Iptu Abdillah mengimbau agar kejadian serupa tak terulang lagi. Dia meminta koordinator suporter masing-masing klub bisa mengarahkan anggota kelompok suporter masing-masing untuk menghindari bentrok dengan kelompok suporter lain.

Sebelumnya, bentrok antarsuporter asal Jogja pecah di Desa Danguran, Kecamatan Klaten Selatan. Awalnya, sejumlah suporter PSIM Jogja menggelar pertemuan di New Normal Angkringan di Jl. Ki Pandanaran, Desa Danguran. Di tengah pertemuan, tiba-tiba suporter PSIM Jogja didatangi sejumlah suporter PSS Sleman yang datang dari arah kota.

Baca Juga: Jenang Ayu Pacing Klaten Merambah ke Berbagai Negara

Kedua kelompok suporter lantas terlibat tawuran dengan saling melempar batu, kayu, balok, dan lainnya. Mendapatkan laporan tersebut, polisi langsung mendatangi lokasi dan sempat menutup Jl. Ki Pandanaran, Desa Danguran sekitar dua jam untuk melerai kedua kubu. Jalan kembali dibuka polisi sekitar pukul 18.00 WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya