SOLOPOS.COM - Logo PSS Sleman

Solopos.com, SLEMAN — Manajemen PSS Sleman mengecam aksi pengeroyokan yang membuat salah satu suporter PSS Sleman atas nama Aditya Eka Putranda meninggal dunia.

Pemuda berusia 19 tahun itu meninggal dunia setelah dikeroyok oleh sejumlah orang seusai menonton pertandingan antara PSS Sleman dan Persebaya Surabaya, Sabtu (27/8/2022) malam.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kami keluarga besar PSS turus prihatin dan berbelasungkawa atas meninggalnya salah satu keluarga kami dari BCS yaitu saudara Aditya,” ujar direktur utama PT Putra Sleman Sembada (PT PSS), Andy Wardhana dalam keterangan resminya, Minggu (28/8/2022) sore.

Andy menegaskan pihaknya sangat menyesalkan dan mengecam peristiwa pengeroyokan kembali terulang. Pihaknya akan mengawal kasus ini hingga tuntas sampai pelaku diberikan hukuman yang setimpal.

Baca Juga: Kronologi Suporter PSS Sleman Meninggal Dikeroyok Sekelompok Orang di Gamping

“Tidak ada yang lebih berharga dari sepak bola daripada nyawa itu sendiri. Tentu menjadi suatu impian dari kita semua dari PSS saya rasa juga dari klub lain bahwa rivalitas itu hanya ada di lapangan selama 90 menit, lalu setelah itu kita tetap sebagai suatu keluarga dan juga menjunjung tinggi sportifitas,” sambungnya.

Dari informasi terakhir pihak kepolisian, pelaku pengeroyokan sudah ditangkap dan polisi sedang mendalami kasus tersebut.

“Dari kejadian sebelumnya, saya sudah tidak ingin ini terjadi kembali. Membayangkan bagaimana orang tuanya melepas anaknya untuk mendukung kebanggan dan ternyata ia tidak pernah kembali membuat hati saya sangat teriris,” urainya.

Baca Juga: Suporter PSS Sleman Meninggal Dikeroyok, Polisi Tangkap Sejumlah Pelaku

Andy menegaskan siapapun pelakunya harus mendapatkan hukuman yang setimpal. Dia berharap kejadian ini tidak terulang lagi dan menjadi pembelajaran bagi semuanya.

Dia berharap agar dari kejadian ini, suporter sepak bola di seluruh Indonesia bisa sadar dan hal serupa seperti ini tidak perlu terjadi lagi.

“Saya berharap dengan kejadian ini, seluruh suporter sepak bola di seluruh Indonesia bisa sadar dan membuka mata kalau sepak bola tidak lebih berharga daripada nyawa. Semoga kita bisa lebih baik lagi menata kekeluargaan di antara para suporter sepak bola di Indonesia” pungkasnya.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Manajemen PSS Sleman Kecam Aksi Pengeroyokan Suporter

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya