SOLOPOS.COM - Eks bek Sriwijaya FC dan PSMS Medan, Bruno Casimir (kiri), menyambangi latihan Persis Solo di Stadion Sriwedari, Selasa (12/12/2019) sore. (Solopos/Chrisna Chanis Cara)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah suporter Persis Solo menyoroti langkah manajemen yang hendak meminang bek PSMS Medan, Bruno Casimir. Suporter beralasan sang pemain sudah terlalu uzur sehingga sulit bersaing di kompetisi Liga 2 2020. Mereka menyarankan Persis mencari bek muda bertipe petarung dan punya mobilitas untuk menambah kesolidan lini belakang.

Sinyal Bruno merapat ke Laskar Sambernyawa memang kian kuat seiring keikutsertaan sang pemain dalam latihan tim di Stadion Sriwedari, Rabu (11/12/2019). Kekuatan fisik dan keahlian Bruno mengantisipasi bola-bola atas diharapkan mampu memperkuat benteng pertahanan Persis.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun seorang pendukung Persis asal Telukan, Sukoharjo, Sardi, mengaku kurang sepakat dengan rencana perekrutan Bruno. Menurutnya, pemain kelahiran Douala, Kamerun, itu telah melewati masa emasnya.

“Saya menilai kurang layak karena faktor usia. Dengan target promosi ke Liga 1, Persis butuh bek dengan agresivitas dan berani bertarung,” ujar Sardi saat berbincang dengan Solopos.com, Rabu.

Menurut dia, duet PSS Sleman yang notabene jebolan Persis, Asyraq Ghufron dan Ikhwan Ciptady, layak dipertimbangkan untuk menjadi pendamping Alaik Sobrina dan Susanto di bek tengah. Dia juga mengusulkan Gunawan Dwi Cahyo yang musim ini tak banyak dipakai di Bali United.

Sardi menilai karakter ala Bruno sudah dimiliki Alaik sehingga butuh kombinasi kemampuan di jantung pertahanan. “Bruno juga beberapa kali membuat blunder yang merugikan tim saat di PSMS maupun Sriwijaya FC musim lalu. Namun apapun itu keputusan tetap di pelatih. Saya yakin Salahudin punya pertimbangan lebih matang,” ujarnya.

Pendukung Persis asal Banjarsari, Solo, Arditya, juga kurang sreg dengan pemilihan Bruno. Dia menilai bek 38 tahun itu sudah tak seagresif dulu lagi seiring bertambahnya usia. Dia menyarankan Persis mencari pemain muda atau putra daerah untuk menambah kekuatan di lini belakang.

“Saya lihat permainannya sudah melambat, duel bola atas pun kadang masih keteteran. Lebih baik Persis mengikuti pendekatan Persik Kediri dengan pemain-pemain mudanya. Terbukti mereka bisa lolos Liga 1.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya