SOLOPOS.COM - Suporter Persis Solo, Pasoepati. (M Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Fanatisme suporter bola di Indonesia menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan dalam pemberian izin kompetisi Liga 1 maupun Liga 2 2021.

Polri disebut masih ragu dengan kepatuhan suporter meski telah ada kebijakan pertandingan tanpa penonton. Peluang suporter ngluruk ke stadion atau menggelar nonton bareng (nobar) yang memicu kerumunan tetap terbuka apabila tidak ada sanksi keras dari pihak terkait.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Selain sanksi, edukasi suporter menjadi hal penting untuk memastikan kompetisi dapat berjalan sesuai protokol kesehatan. Pendukung Persis Solo yang tergabung di Pasoepati ikut mengawali edukasi tersebut dengan menggelar kampanye di Bundaran Gladak, Jumat (12/2/2021). Mereka membentangkan poster yang berisi ajakan menonton liga dari rumah masing-masing agar kompetisi dapat segera bergulir.

Baca Juga: Waduh! Tersangka Pembunuhan Rembang, Tenggak Racun Serangga

“Fanatisme suporter di Indonesia memang tergolong tinggi. Mereka siap ikut tur ke manapun klub itu bertandang. Namun dengan kondisi seperti ini, sudah sewajarnya suporter sedikit menurunkan ego,” ujar peserta aksi yang juga mantan Menteri Sosial Pasoepati, Fajar Mulya Pradipta, saat ditemui wartawan, Jumat.

Fajar mengatakan sudah saatnya suporter mengakrabi kebiasaan baru dengan menonton bola via siaran langsung di rumah masing-masing. Dia meyakini PSSI akan memberikan pilihan akses pertandingan yang dapat ditonton suporter di penjuru Nusantara. Lebih jauh, Fajar menekankan perlu adanya sanksi di samping edukasi suporter.

Protokol Kesehatan

Menurut dia, sanksi yang berkaitan dengan klub bakal membuat suporter berpikir panjang untuk melanggar aturan protokol kesehatan. “Misal kalau ada suporter yang nekat ke stadion, klubnya bisa menerima pengurangan poin bahkan didiskualifikasi dari kompetisi. Itu sudah diterapkan di Eropa.”

Penggagas aksi, Mayor Haristanto, mengatakan kampanye tersebut ingin menggugah Polri agar segera memberi izin kompetisi. Mayor meyakini suporter akan mematuhi regulasi lantaran sudah rindu dengan kompetisi bola Nasional.

Baca Juga: Kasus Klaster Keluarga Meledak, Pemkab Madiun Bikin Ruang Isolasi di Kecamatan

“Kegiatan ini juga menjadi edukasi agar suporter nonton dari rumah saja. Misal ada yang ngeyel ke stadion, aparat maupun panpel tegas saja dalam menegakkan aturan,” ujar Presiden pertama Pasoepati itu.

Polri sendiri dikabarkan bakal mengevaluasi izin liga di Indonesia apabila ada pelanggaran protokol kesehatan. Mereka tak mau kompetisi menjadi klaster baru persebaran Covid-19 di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya