SOLOPOS.COM - Presiden-Wapres Pasoepati periode 2021-2024, Maryadi Gondrong (kanan) dan Agus Ismiyadi (kiri) bersama Ketua Majelis Paoepati, Ekya Sih Hananto, di Balai Persis Solo, akhir pekan lalu.

Solopos.com, SOLO —Sejumlah tokoh suporter di Kota Solo menyambut baik rencana DPP Pasoepati yang hendak menggelar program vaksinasi suporter bersama Pemkot Solo. Mereka berharap penyelenggara tak memberikan syarat berbelit bagi suporter yang berniat menyukseskan program vaksinasi.

Salah satu syarat yang disorot adalah ketentuan kepemilikan kartu tanda anggota (KTA) Pasoepati bagi calon penerima vaksinasi gratis. Tokoh Pasoepati Anak Bondo Cupet (Aboncu) Pasar Kliwon, Sapta Oox, mengapresiasi DPP Pasoepati yang telah menyusun program vaksinasi suporter di Kota Solo. Menurut Sapta, kegiatan tersebut selaras dengan harapan suporter agar kompetisi sepak bola dapat segera bergulir secara normal.

Promosi Moncernya Industri Gaming, Indonesia Juara Asia dan Libas Kejuaraan Dunia

Baca Juga: Telan Anggaran Rp18,3 Miliar, Gedung MPP Sukoharjo Mulai Dibangun

Namun dia meminta penyelenggara meninjau ulang kepemilikan KTA Pasoepati sebagai salah satu syarat vaksinasi. Sebelumnya Pemkot menyatakan peserta vaksinasi suporter di Stadion Manahan, 13 Agustus 2021, adalah suporter ber-KTP Solo dan telah memiliki KTA Pasoepati.

“Kita tahu program KTA-nisasi belum berjalan optimal, contoh KTA dari pengurus baru DPP pun sampai sekarang saya belum lihat. Alangkah baiknya apabila syarat KTA ini diganti rekomendasi dari korwil,” ujar Sapta saat dihubungi Solopos.com, Jumat (30/7/2021).

Sapta menilai pelibatan korwil dapat meringankan kerja DPP untuk menyaring suporter yang memenuhi syarat dan belum mendapatkan vaksinasi sebelumnya. “Kerja bersama ini juga bisa meningkatkan hubungan harmonis antara anggota suku, korwil dan DPP Pasoepati,” ucap Sapta.

Pentolan Pasoepati, M. Badres, juga sependapat syarat KTA tak perlu dipaksakan dalam program vaksinasi suporter. Dia menilai pendataan calon peserta vaksinasi akan lebih efektif jika melalui korwil. “Korwil dilibatkan, nanti diatur jadwalnya per korwil untuk mengantisipasi kerumunan. Jatah vaksinasi juga harus transparan sejak awal agar pembagian per korwil bisa merata,” ujar eks Menteri Sosial Pasoepati itu.

Menteri Dalam Negeri Pasoepati, Adried Tersiantoro, mengatakan DPP tengah menggodok teknis penyelenggaraan vaksinasi suporter bersama Pemkot. Adried mengatakan persyaratan utama untuk mengikuti program sejauh ini adalah ber-KTP Solo. “Suporter wajib beridentitas warga Solo seperti vaksinasi lain yang digelar Pemkot. Untuk teknis lain masih digodok,” ujar Adried.

Baca Juga: Innalillahi, Anggota Satpol PP Wonogiri Meninggal karena Covid-19

Pihaknya berencana menggandeng korwil untuk pendaftaran vaksinasi. Menurut Adried, pengajuan calon peserta bakal melalui korwil dengan sepengetahuan DPP. “Jadi nanti korwil bikin surat yang diketahui DPP. Untuk teknis lain bakal dibahas pekan ini.”

Mendagri mengakui pembuatan KTA masih dalam proses meski sebagian database-nya sudah masuk. “Saat ini ada sekitar 2.700 suporter yang telah tercatat di basis data kami,” tandasanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya