SOLOPOS.COM - Pelatih Persis Solo, Eko Purdjianto, mengamati buku strategi pemainan saat memimpin latihan tim, beberapa waktu lalu. (Istimewa/Persis Solo)

Solopos.com, SOLO – Desakan pergantian pelatih oleh suporter Persis Solo sempat menggema beberapa waktu lalu. Manajemen Persis Solo pun merespons tuntutan dari suporter itu.

Desakan pergantian pelatih itu berwujud tagar #EkoOut yang sempat menjadi trending di Twitter. Tagar itu telah muncul sejak laga kedua saat Persis Solo ditahan imbang Persijap Jepara dengan skor 1-1. Persis Solo harus susah payah mencari satu poin dan membuat publik bertanya kualitas pelatih mengolah para pemain bintang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tagar itu semakin menyeruak kala Persis Solo gagal menang di laga krusial Derbi Mataram. Puncaknya saat Persis Solo bermain imbang 1-1 melawan PSG Pati sebagai laga pembuka putaran kedua. Namun, tagar itu mulai meredup seiring kemenangan Persis Solo atas Persijap Jepara di laga terbaru dengan skor telak 5-2.

Baca Juga: Makna Batik Truntum di Jersey Away Persis Solo

Manajer Persis Solo, Erwin Widiyanto, pun menanggapi tagar itu dengan sebuah hal yang patut disyukuri untuk mengevaluasi diri. Erwin menceritakan para pemain juga melihat tagar itu karena pemain juga membuka media sosial. Lawan Persijap Jepara menjadi laga pembuktian tim untuk lebih baik.

Adanya Misha Radovic sebagai Direktur Teknik telah membantu Eko Purdjianto. Ia mengatakan Eko Purdjianto sedang berproses. Selama ini Eko sudah bekerja keras dan banyak menerima masukan. Lalu, dengan masuknya Misha Radovic dapat membawa permainan Persis Solo lebih baik.

“Eko memiliki kebebasan memaksimalkan kedalaman skuat, pemilihan pemain itu kuasa dari head coach. Eko mempertimbangkan pemain yang siap, Beto dimainkan karena performa sudah naik [laga PSG Pati],” kata dia.

Sementara itu, Media Officer Persis Solo, Bryan Barcelona pun mengatakan desakan #EkoOut dari dua laga awal Persis Solo merupakan respons yang tidak bisa dibatasi. Manajemen pun tidak memiliki hak untuk membatasi suara suporter itu. Ia

mengakui sempat bertemu dengan perwakilan suporter setelah derbi. Pertemuan itu menjawab pertanyaan suporter yang menduga ada konflik internal di dalam Persis Solo. Bryan pun mengklarifikasi itu semua dan menyatakan tidak ada konflik di dalam manajemen.

Baca Juga: Kaesang: Pemain Persis Solo Menangis Saat Raih Hasil Imbang

“Saya yakin sekali tuntutan itu didasari oleh kecintaan kepada Persis Solo. Pemain pun menjadikan kritikan itu sebagai motivasi dan bukan beban. Ini meningkatkan mental pemain untuk bermain maksimal dan memberi tanggung jawab ke suporter tidak hanya owner,” kata Bryan.

Menurutnya respons terbaik dari Persis Solo kepada para suporter yakni memberikan penampilan terbaik di lapangan. Ia menambahkan penunjukkan Dirtek bertugas untuk menanamkan gaya bermain klub dari level paling dini hingga senior. Ia memastikan penunjukkan Misha bukan sebagai calon pengganti Eko seperti yang kerap terjadi di Indonesia. Penunjukkan Misha sudah lebih lama sebelum muncul dinamika di suporter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya