SOLOPOS.COM - Suporter Glasgow Celtic membentangkan bendera Palestina saat laga kontra klub Israel, Hapoel Be'er. (JIBI/Reuters/Russell Cheyne)

Aksi pendukung Glasgow Celtic membentangkan bendera Palestina dinilai kontroversial.

Solopos.com, GLASGOW – Raksasa Skotlandia, Glasgow Celtic sempat menjadi perhatian khalayak ramai setelah para fansnya memutuskan untuk mengibarkan bendera Palestina dalam pertandingan kualifikasi Liga Champions melawan klub asal Israel, Hapoel Be’er Sheva.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada pertandingan tersebut, fans Celtic menyerukan untuk pembebasan Palestina. Tindakan tersebut langsung mendapat respon positif dari netizen yang setuju dengan tindakan fans Celtic tersebut.

Namun UEFA langsung melakukan penyelidikan usai pertandingan tersebut. hasilnya, Celtic resmi dinyatakan bersalah atas perbuatan fansnya. Namun hukuman yang akan diterima oleh Celtic baru akan ditentukan pada 22 September 2016.

Pada pertandingan tersebut tim asuhan Brendan Rodgers berhasil meraih kemenangan besar di leg pertama yakni 5-2. Itu artinya mereka hanya memerlukan hasil imbang di leg kedua untuk bisa lolos ke babak selanjutnya.

UEFA memang sangat ketat dalam menjalankan peraturannya. Mereka ingin sepakbola terhindar dari kegiatan politik. Itu pula yang membuat para pemain akan mendapatkan kartu kuning ketika melepas pakaiannya usai mencetak gol. Sebelum peraturan tersebut terjadi, beberapa pesepakbola kerap menaruh pesan politik pada kaus di bagian dalam.

Ini juga merupakan yang kedua bagi Celtic. Sebelumnya fans mereka juga sempat dihukum UEFA karena mengibarkan bendera Palestina saat melawan KR Reykjavik pada Juli 2014.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya