SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/bisnis)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/bisnis)

KULONPROGO—Pemkab Kulonprogo diduga mempersulit pendirian koperasi baru untuk pengembangan gula semut. Selama ini penyalur gula semut dimonopoli oleh satu koperasi saja.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

Dihubungi Senin (26/11/2012), Suplier gula semut untuk pasar ekspor, Suparyono mengatakan, dukungan monopoli oleh pemkab cukup merugikan. Selain menghambat pengembangan produk, juga membahayakan eksistensi produk organik ini di pasaran.

Dia mencontohkan, koperasi andalan pemerintah kesulitan memenuhi kebutuhan ekspor karena beberapa persoalan. Efeknya gula semut daerah tetangga, Bagelen, Purworejo, Jawa Tengah terus menggeliat.

“Sekarang efeknya mulai terlihat. Koperasi yang diandalkan tidak bisa ekspor karena permainan oknum internal. Tapi koperasi baru tidak bisa berdiri karena sengaja dipersulit. Bagelen mulai mengambil manfaat. Gula semut di sana mulai bergairah,” kata Suparyono.

Dia menambahkan, saat ini dirinya membina 600 anggota yang sudah mengantongi sertifikasi organik dari Control Union, Belanda untuk memenuhi kebutuhan ekspor yang mencapai 25 sampai 30 ton. Ekspor dilakukan dengan bendera CV. Menorehpolitan dilakukan ke Australia, Eropa dan Amerika.

Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kulonprogo Budi Wibowo membantah jajarannya mempersulit izin koperasi untuk pengembangan gula semut. Menurutnya, siapa pun berhak menggarap produk unggulan ini karena potensinya baru tergarap 20% saja.

Menurut dia, KSU Jatirogo yang dituding sebagai anak emas pemkab, memang salah satu koperasi yang mengakomodir kebutuhan ekspor. Hanya saja, dia menjamin bahwa semuanya berhak ambil bagian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya