SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

TANGERANG: Supir Nasrudin Zulkanain, Suparmin (34) hingga kini masih mengalami trauma pasca penembakan yang menewaskan bosnya tersebut.

“Saya takut kalau ketemu orang yang tidak dikenal,” kata Suparmin kepada saat ditemui di rumahnya di Perumahan Teratai Griya Asri Blok G4 No. 1 RT 18/04 Kecamatan Legok, Tangerang, Banten.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB), Nasrudin Zulkarnain tewas ditembak pengendara motor pada 14 Maret 2009 usai main golf di Modernland.

Suparmin mengatakan dirinya ketakutan karena mendengar suara tembakan senjata api bahkan pria kelahiran Blora, Jawa Tengah tersebut tidak berani keluar rumah.

“Saya belum berani keluar rumah jauh-jauh karena takut diikuti orang,” kata Suparmin.

Karena mengalami trauma, pria kelahiran 9 Mei 1975 tersebut akan menjalani terapi untuk konsultasi gangguan psikologis . Dia sering merasakan ketakutan.

Suparmin menceritakan kejadian penembakan begitu cepat,sehingga dirinya tidak bisa mengenali orang maupun motor yang digunakan pelaku penembakkan.

Selain menjadi supir Nasrudin, Suparmin merupakan karyawan kontrak PT PRB sejak 1 Oktober 2008 hingga 30 September 2009.

Awalnya Suparmin sebagai supir pribadi Nasrudin sejak Januari hingga September 2008, kemudian dikontrak kerja PT PRB selama satu tahun dengan gaji sebesar Rp687.608 per bulan ditambah tunjangan transport senilai Rp13.000 per hari. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya