SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Fenomena supermoon akan terjadi pada  Kamis (21/3/2019) pagi. Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan fenomena tersebut diperkirakan tidak terlalu berdampak terhadap air pasang laut.

Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Siswanto mengatakan siklus purnama dapat berdampak dan berpengaruh terhadap dinamika pasang air laut di suatu daerah. Karena itu biasanya terjadi penambahan pasang naik lebih dari yang diprediksikan berdasarkan perhitungan astronomis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Adapun daerah-daerah yang berisiko terjadi rob (banjir genangan pesisir akibat pasang naik) adalah daerah dengan bentuk pesisir dan lingkungan yang sudah memiliki masalah penurunan tanah (ground sunsidence), seperti Jakarta dan Semarang.

“Soal banjir rob atau air laut pasang, supermoon kali ini pengaruhnya diprakirakan relatif lebih rendah dibandingkan saat supermoon pada bulan Februari dan Januari 2019 yang lalu,” ujar Siswanto ketika dihubungi Bisnis/JIBI, Rabu (20/3/2019).

Kemungkinan dampaknya, lanjut dia, juga akan lebih kecil daripada supermoon yang pernah terjadi pada 2-4 Januari 2018 yang lalu. Saat itu, supermoon juga dibarengi dengan fenomena gerhana total.

Berdasarkan data BMKG pada pekan pertama 2018 yang lalu, jarak bulan lebih dekat 2.428 kilometer dari Bumi dibanding rata-ratanya dan lebih dekat dari jarak supermoon akhir Januari 2019.

Kala itu, ketika supermoon terjadi beberapa wilayah di Indonesia terdampak banjir rob, termasuk di Muara Angke, Jakarta Utara. Saat itu pasang air laut maksimum di Jakarta Utara sekitar 90 cm.

Sementara itu, pada 21 Maret besok fenomena supermoon diprediksikan tidak terlalu berdampak. “Fenomena Supermoon Equinox kali ini hanya akan menambah tinggi pasang air laut beberapa centimeter saja,” kata Siswanto.

Puncak Supermoon juga disebut dengan super worm equinox moon akan terjadi pada Kamis (21/3/2019) pagi pukul 08.43 WIB dan terjadi sesudah 1 hari 5,55 jam saat Bulan berjarak 359.377 km dari Bumi.

Fenomena itu akan terjadi bersamaan dengan posisi matahari berada di equinox, yakni tepat di atas garis khatulistiwa sehingga disebut juga supermoon equinox.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya