SOLOPOS.COM - Ilustrasi sumur (JIBI/Solopos/Dok)

Harianjogja.com, JOGJA-Penyuntikan atau perdalaman sumur yang dilakukan oleh warga di Kota Jogja, disebut menjadi salah satu penyebab menurunnya debit air permukaan pada sumur warga Kota Jogja.

Pieter Lawoasal, Kepala Sub Bidang Pemulihan Lingkungan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Jogja mengatakan, selama 27 tahun berada di Jogja, baru kali ini Jogja mengalami kekeringan selama musim kemarau dengan waktu yang lama. Ia tak menyalahkan warga yang menduga penggunaan air sumur tanah milik hotel menjadi penyebab kekeringan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun Pieter menegaskan, lembaganya sudah mengawasi, dan menyatakan tidak mungkin sumur hotel mengganggu sumur warga. Alasannya, karena ada aturan serta alasan sendiri, mengenai penggunaan air tanah dalam bagi hotel dan air permukaan, yang digunakan oleh warga.

Pieter justru menduga aktivitas perdalaman atau penyuntikan sumur yang turut memicu terjadinya menurunnya atau keringnya air di sumur tertentu milik warga.

“Misalnya saja kita perdalam empat meter, otomatis air permukaan yang berada di wilayah tersebut, termasuka milik sekitar, tetangga kita misalnya, turut terambil. Jadi punya kita terisi, punya tetangga kering,” ujarnya, Selasa (11/11/2014).

Guna mengantisipasi kekeringan tidak terjadi, menurut Pieter, Sumur Penampung Air Hujan (SPAH) harus terus dijaga dan ditingkatkan jumlahnya.

Perihal dampak suntuk sumur, seorang tukang gali sumur di Kota Jogja, yang menolak menyebutkan identitasnya, dengan ketus menerangkan perdalaman sumur yang dilakukan di rumah tertentu tak berpengaruh pada sumur tetangga terdekat. Air yang dihasilkan sumur yang disuntik, kata dia, berasal dari titik yang disuntik dan tak mengambil dari air sekitar. Atas alasan ini, ia menolak jika kekeringan di kota Jogja turut disebabkan penyuntikan untuk perdalaman sumur.

“Sekarang ini memang sedang kering semua, gak ada pengaruhnya kekeringan sama penyuntikan sumur,” pungkasnya, Rabu (12/11/2014).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya