SOLOPOS.COM - Sungai Winongo (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

Sejumlah warga Kelurahan Bener dan Kricak mengisi kantong-kantong dengan pasir pada Program Kali Bersih (Prokasih) Sungai Winongo di Kelurahan Bener, Tegalrejo, Minggu (11/11/2012). Kantong-kantong itu diharapkan menjadi penahan air bila aliran air sungai Winongo naik. (Abdul Hamied Razak/JIBI/Harian Jogja)

JOGJA—Sungai Winongo diproyeksi menjadi kawasan tujuan wisata melalui Program Winongo Wisataku 2030. Untuk merealialisasikan tujuan itu, Keluarahan Bener, kecamatan Tegalrejo, Jogja, mencanangkan Program Kali Bersih pada Festival Winongo, Minggu (11/11/2012).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Forum Komunikasi Winongo Asri (FKWA) Oleg Yohan mengatakan, meski Program Winongo Wisataku 2030 masih lama, banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk mewujudkan keinginan tersebut. Dia mengatakan, langkah awal yang dilakukan adalah dengan membangun sejumlah ruang terbuka hijau (RTH) di sepanjang bantaran sungai melalui pemberdayaan masyarakat.

Ekspedisi Mudik 2024

Panjang Sungai Winongo yang melewati wilayah barat Jogja, sambung Oleg, sekitar 18 kilometer. Sungai tersebut melewati enam kecamatan dan 11 kelurahan. Dari wilayah tersebut kemudian dibagi delapan titik ungkit untuk dibangun RTH melalui Program Kali Bersih (Prokasih) Winongo.

Dari delapan titik ungkit tersebut, masih ada dua titik ungkit yang belum tergarap yakni di wilayah Suryowijayan (titik ungkit tujuh) dan di wilayah Kricak Selatan (titik ungkit dua). Di kedua titik ungkit tersebut, rencananya akan dibangun RTH yang akan dilakukan pada 2013 mendatang dengan dana dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) dan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah (Kimpraswil) Kota Jogja.

“Cita-cita untuk mewujudkan Winongo Wisataku 2030 ini butuh kerja keras dari seluruh pihak, kami juga akan merangkul komunitas di Sleman dan Bantul,” kata Oleg di sela pelaksanaan Program Kali Bersih (Prokasih) Winongo.

Sementara Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Jogja  Edy Muhammad mengatakan, pembangunan yang dilakukan saat ini didasarkan pada pemberdayaan masyarakat di wilayah. “Pembangunan bukan lagi top down tetapi bottom up agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Begitu pula yang dilakukan di Sungai Winongo ini,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya