SOLOPOS.COM - Jembatan Kedungwaduk yang menghubungkan dua dukuh di wilayah Desa Kedungwaduk, Karangmalang, Sragen, terendam air Sungai Mungkung, Minggu (14/2/2021). (Istimewa/Tri Setyawan)

Solopos.com, SRAGEN -- Sungai Mungkung dan Sungai Garuda yang bermuara di Sungai Bengawan Solo wilayah Sragen meluap setelah hujan deras dengan durasi lama, Minggu (14/2/2021).

Luapan Sungai Mungkung menggenangi permukinan wilayah Dukuh Wirun, Desa Sidoharjo, dan Dukuh Mungkung, Desa Jetak, Kecamatan Sidoharjo. Kemudian Desa Saradan hingga Kedungwaduk, Kecamatan Karangmalang, dan Desa Dawungan dan Krebet, Kecamatan Masaran.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sedangkan luapan Sungai Garuda menggenangi wilayah Desa Tangkil, Kelurahan Karangtengah, dan Kelurahan Sragen Tengah, Sragen. Tim SAR gabungan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen masih melakukan assessment mulai pukul 17.00 WIB.

Baca Juga: Rombongan Jokowi Bagi-Bagi Sembako Seusai Nyekar di Karanganyar, Warga Sampai Uyuk-Uyukan

Ekspedisi Mudik 2024

Sekretaris SAR Poldes Masaran, Sragen, Tri Setyawan, memantau dampak Sungai Mungkung yang meluap di sisi selatan. Ia mencatat beberapa rumah warga Dawungan, Masaran, juga sudah tergenang air.

Selain itu, Tri menyebut Jembatan Kedungwaduk juga tidak kelihatan karena tertutup arus Sungai Mungkung. Dampaknya, akses dua dukuh wilayah Kedungwaduk itu terputus karena tertutup arus sungai.

“Kemudian wilayah Wirun Sidoharjo dan Mungkung Jetak juga sudah tergenang dan air sudah masuk rumah. Semua masuk bantaran Sungai Mungkung,” ujarnya.

Baca Juga: Pembangunan Masjid Sriwedari Solo Capai 80%, Lanjut Di Masa Pemerintahan Gibran?

Perangkat Desa Jetak, Sidoharjo, Surhipto, kepada Solopos.com, Minggu sore, menyampaikan di Dukuh Mungkung ada tiga RT yang tergenang air akibat luapan Sungai Mungkung, Sragen. Wilayah tergenang, yakni RT 001 hingga RT 003.

Ketinggian Air

Ia menyampaikan air sudah memasuki rumah warga. “Dari laporan yang masuk ketinggian air 30 cm-50 cm. Air sudah masuk 25 rumah warga,” ujarnya.

Kepala Desa Tangkil, Sragen Kota, Suyono, memantau perkembangan Sungai Garuda lewat aplikasi early warning system (EWS) Karanglegi.

Baca Juga: Asyik! Layanan GeNose Tersedia Di Solo Balapan Mulai Senin 15 Februari

Dari pantauan kamera closed circuit television (CCTV) itu, Suyono menyampaikan Sungai Garuda meluap dan air sudah masuk ke permukiman wilayah Dukuh Karang, Kerisan, Karanglegi, dan Tangkil. Namun, Suyono belum mendapat laporan tentang ketinggian air sudah masuk rumah warga atau belum.

Wakil Ketua SAR Formasi Sragen Muhammad Nur Aji Shodiq mengatakan luapan Sungai Garuda sudah masuk ke permukiman warga aNgepringan, Karangtengah Sragen, dan Kampung Pecing, Sragen Tengah.

Ia mengatakan volume air terus naik tetapi belum ada yang masuk rumah hingga pukul 18.00 WIB.

Baca Juga: Berhari-Hari Warga Banaran Sukoharjo Diteror Ular, 3 Ekor Ditemukan Di Lapangan

“Di Craken, Krebet, Masaran juga kebanjiran dengan ketinggian air sampai satu meter. Di Waduk Blimbing Sambirejo juga meluap ke jalan,” katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Sragen Sugeng Priyono mengatakan sudah menerjunkan Satgas BPBD bersama tim SAR gabungan lainnya untuk evakuasi korban banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya