SOLOPOS.COM - Tumpukan sampah di sungai yang melintas di Dusun Ngijo Wetan, Desa Ngijo Kecamatan Tasikmadu,Karanganyar. Foto diambil, Selasa (15/10/2013). (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Tumpukan sampah di sungai yang melintas di Dusun Ngijo Wetan, Desa Ngijo Kecamatan Tasikmadu,Karanganyar. Foto diambil, Selasa (15/10/2013). (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Tumpukan sampah di sungai yang melintas di Dusun Ngijo Wetan, Desa Ngijo Kecamatan Tasikmadu,Karanganyar. Foto diambil, Selasa (15/10/2013). (Tri Indriawati/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR — Warga Dusun Ngijo Wetan, Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu,Karanganyar, mengeluhkan banyaknya sampah yang menumpuk di sungai sekitar tempat tinggal mereka. Pasalnya, tumpukan sampah itu membuat lingkungan sekitar diserang nyamuk.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bedasarkan pantauan Solopos.com, Selasa (15/10/2013), ratusan sampah yang dibungkus dalam kantong plastik terlihat menumpuk di sepanjang sungai  yang melintas di Dusun Ngijo Wetan hingga Ngijo Kulan itu. Sebagian besar buntelan sampah berisi popok sekali pakai serta limbah rumah tangga. Tumpukan sampah juga tampak menghambat aliran air.

Ketua RT 005/ RW 003, Dusun Ngijo Wetan, Darmaji, mengaku tidak mengetahui orang yang kerap membuang sampah di sungai itu. Menurutnya, sampah-sampah itu kemungkinan dibuang oleh warga dari dusun lain yang kebetulan melintas. Selain itu, buntelan sampah juga diduga hanyut dari dusun lain melalui aliran sungai.

“Yang jelas bukan warga sini, soalnya masing-masing rumah punya tong sampah dan ada petugas kebersihan yang mengangkut sampah setiap harinya. Terkadang, kami juga membakar sampah, jadi enggak ada yang membuang ke sungai,” urai Darmaji saat dijumpai Solopos.com di rumahnya, Selasa siang.

Terserang Chikungunya

Darmaji mengungkapkan warga di wilayahnya kerap mengeluhkan tumpukan sampah yang kian menggunung sehingga menjadi tempat pertumbuhan nyamuk.  “Sekarang,banyak sekali nyamuk yang menyerang rumah warga di sekitar sungai, bisajadi karena sampah yang menumpuk di sungai.”

Salah seorang warga RT 005/RW 003, Karyati, menuturkan puluhan orang  di Dusun Ngijo Wetan bahkan terserang penyakit chikungunya sejak dua bulan terakhir. “Sampai sekarang juga masih ada yang kena chikungunya. Hla bagaimana, nyamuknya juga masih banyak,” ucap dia.

Menurut Karyati, warga telah berkali-kali melaporkan meluasnya serangan chikungunya ke pemerintah desa setempat. Namun, belum ada penanganan yang jelas hingga saat ini. “Kami kan juga enggak tahu bagaimana caranya memberantas chikungunya, sampai sekarang belum pernah ada penyuluhan. Sungai juga tetap saja kotor, sampah tidak dibersihkan, padahal bukan kami yang buang sampah,” tandas Karyati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya