SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Sungai Banjir Kanal Timur (BKT) Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (8/12/2018), kembali meluap. Air bah pun menggenangi permukiman di sekitar kawasan tersebut.

Luapan sungai tersebut sampai menjebolkan celah tanggul sungai yang belum selesai dibangun. Sebagaimana kerap diberitakan, saat ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melaksanakan proyek normalisasi di sungai tersebut.

Berdasarkan informasi yang diteriman Kantor Berita Antara, air luapan Kanal Banjir Timur Semarang yang telanjut kondang dengan singkatan BKT itu terlihat sekitar pukul 07.00 WIB. Air bah itu langsung menggenangi permukiman warga di sekitarnya, seperti kawasan Sawah Besar dan Kaligawe.

Seperti diungkapkan Budi Hartono, warga Karangkimpul RT 002/RW 001, Kelurahan Kaligawe, Kota Semarang, banjir luapan Sungai BKT itu langsung menerjang permukiman warga. “Padahal tidak hujan, tetapi tahu-tahu airnya luber. Lewat pukul 07.00 WIB tadi tanggulnya jebol. Langsung masuk ke jalan dan rumah warga,” katanya.

Banyak warga yang bahkan tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka karena air datang tiba-tiba dan cukup deras meskipun saat ini sudah berangsur surut menyisakan lumpur. “Ketinggiannya banjir tadi sekitar 70 cm sampai 1 meteran. Mungkin ini air kiriman dari wilayah atas karena di wilayah sini tidak hujan,” katanya.

Banjir, kata dia, datang lewat celah-celah tanggul yang jadi jalan masuk kendaraan proyek normalisasi Sungai BKT. Kondisi itu diperparah dengan tumpukan sampah di Jembatan Kaligawe. “Banyak sampah tersangkut di Jembatan Kaligawe. Airnya tidak bisa lewat, jadinya meluber ke sini [permukiman]. Sekarang sudah ditanggul sama cerucuk bambu,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Iswar Aminuddin menyebutkan dua alat berat dan empat dump truck dikerahkan untuk menanggulangi dan membersihkan tumpuhan sampah. Dari tumpukan sampah itu, kata dia, ternyata kebanyakan berupa limbah pasar dan rumah tangga, seperti sayur mayur, papan, dan sebagainya yang memenuhi aliran sungai.

“Kalau melihat sampahnya, banyak yang dari pasar. Ada tiga pasar yang ada di sekitar sungai. Makanya, mari sama-sama jaga sungai dari sampah agar tidak banjir,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya