SOLOPOS.COM - Martin O'Neill dipecat dari kursi manajer Sunderland. dokJIBI/SOLOPOS/Reuters

Martin O’Neill dipecat dari kursi manajer Sunderland. dokJIBI/SOLOPOS/Bisnis

BIRMINGHAM—Karier Martin O’Neill di Sunderland berakhir Sabtu (30/3) malam waktu setempat. O’Neill dipecat dari jabatannya sebagai manajer Sunderland setelah menelan kekalahan kandang 0-1 dari Manchester United.

Promosi Pemimpin Negarawan yang Bikin Rakyat Tertawan

Kekalahan dari United mengancam kans The Black Cats, julukan Sunderland, untuk tetap bertahan di Liga Premier musim depan. Dengan tujuh pertandingan tersisa di musim ini Sunderland hanya unggul satu poin atas tim penghuni zona degradasi.

“Sunderland AFC mengumumkan telah berpisah dengan manajer Martin O’Neill pada petang ini [Sabtu]. Klub berterima kasih terhadap Martin dan berdoa dia mendapatkan masa depan baik,” sebut pernyataan klub seperti dilansir Foxsposrtasia, Minggu (31/3).

“Pengumuman akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan mengenai suksesornya,” imbuh pernyataan itu. Tak pernah menang dalam delapan pertandingan menurunkan nilai tawar O’Neill untuk mempertahankan jabatan yang diembannya selama 15 bulan di Sunderland.

Kemenangan kali terakhir The Black Cats terjadi di Wigan pada 19 Januari. Dengan lawatan ke Chelsea dan Newcastle serta Everton telah menanti mereka dalam tiga pertandingan berikutnya, Sunderland wajib mengangkat performa mereka jika tak ingin terdegradasi.

Owner Sunderland, Ellis Short, diperkirakan tidak akan membuang waktu untuk mendapatkan pengganti O’Neill. Paolo Di Canio disebut-sebut menjadi pilihan favorit. Mantan manajer Middlesbrough Steve McClaren menjadi kandidat lain pengisi pos yang ditinggalkan O’Neill.

Pemecatan O’Neill cukup mengejutkan. Mantan pemain internasional Inggris, Steve Coppell, mengkritik kebijakan sang pemilik klub yang dianggapnya gegabah melakukan pemecatan. “Saya hanya bisa berpikir ada konfrontasi personal setelah pertandingan,” ujar Coppell di BBC Radio Five Live seperti dilansir Sky Sports.

“Martin, dalam wawancaranya setelah pertandingan, terlihat tenang dan terinspirasi dengan tantangan ke depan. Anda hanya bisa mengira-ira ada sejumlah pembicaraan setelah pertandingan, saya khawatir ini karena reaksi remaja nakal yang manja karena [klub] ini adalah mainan mereka,” sambung Coppell.

“Mereka tidak memahami sejarah dan warisan sepak bola Inggris. Ada banyak pemilik asing di sini. Namun ada cara benar melakukan hal-hal seperti ini di sepak bola Inggris yang sekarang telah hilang.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya