BOYOLALI--Sekitar 15 hektare padi di area persawahan Desa Sobokerto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali terserang hama vegetatif atau sundep.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Hama berupa larva itu diketahui menyerang pangkal batang tanaman padi petani Sobokerto, baru-baru ini. Ketua kelompok tani Ngudi Rahayu Sobokerto, Turut Raharjo, menyebut rata-rata tanaman padi yang terserang berusia 35 hari.
“Usia hingga panen kan 110 hari dan ini baru 35 hari jadi masih ada harapan untuk diselamatkan,” kata dia saat ditemui Solopos.com, Rabu (25/4/2012).
Di Sobokerto, terdapat 43 hektare sawah irigasi teknis, 15 hektare setengah teknis dan 140 hektare kategori sawah lainnya. “Sementara yang terserang adalah sawah irigasi teknis. Di luar data 15 hektare tadi, belum kami deteksi,” tandasnya.
Terpisah, PPL dari UPTD Pertanian Ngemplak, Wahyu, menjelaskan hama tersebut selalu ada terpacu musuh tanaman alami. “Disini adalah wilayah endemis jadi setiap tahun ada hama seperti itu, bisa dipicu faktor pengaturan air, pemupukan dan lainnya,” katanya saat ditemui di Kantor Kecamatan Ngemplak.
Wahyu menegaskan pihaknya telah menyusun jadwal penanganan masalah itu. Direncanakan penyemprotan pestisida dilakukan pihaknya pada Sabtu (28/4/2012) nanti. “Target kami menangani 25 hektare, tetap kami amankan. Jadi tak hanya 15 hektare yang dilaporkan itu,” tambahnya.
Sementara itu, Staf UPTD Pertanian Ngemplak, Sujito, menerangkan serangan sundep dengan luasan seperti kasus di Sobokerto itu masih tergolong rendah hingga sedang.
Di sisi lain berdasarkan pantauan Solopos.com, sejumlah petani di Desa Pandean, Ngemplak, mulai panen tanaman padi. “Untuk Pandean tak ada masalah. Sempat beberapa waktu lalu terserang tikus tapi kemudian teratasi dan panen bisa baik,” pungkas Sujito.