SOLOPOS.COM - Aktivitas Sunday Market di Manahan (Ardiansyah Indra Kumala/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pemkot melarang pedagang kaki lima (PKL) berjualan di Stadion Manahan, Solo hingga tiga pekan ke depan. Menanggapi kemauan pemerintah daerah pimpinan Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo itu, ratusan pedagang Sunday Market kini berjualan di jalan.

Alhasil, pemaksaan kehendak Pemkot Solo terkait event rutin warga di Stadion Manahan itu pun berbuntut kemacetan. Lalu lintas di seputaran Stadion Manahan, khususnya di Jl. Menteri Supeno, terhambat aktivitas pedagang, layaknya sebelum Sunday Market digelar di Stadion Manahan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pemkot beralasan Stadion Manahan tak bisa digunakan Sunday Market karena di kompleks fasilitas olah raga itu akan dilaksanakan kejuaraan terjun payung militer dunia, The 38th CISM World Military Parachuting Championship.

Salah seorang PKL, Yanto, 30, mengatakan terpaksa pindah ke jalan karena aktivitas Sunday Market diliburkan selama empat pekan. Menurut informasi yang dia terima, kompleks Stadion Manahan harus steril dari pedagang selama kegiatan tersebut berlangsung.

“Libur empat pekan karena ada event terjun payung. Ini semua PKL pindahan dari dalam stadion. Ada juga yang berjualan di [jalan] dekat lapangan tenis,” kata Yanto kepada Solopos.com, Minggu (31/8/2014).

Yanto memaparkan sejumlah PKL terpaksa menandai lokasi lapak di jalan sekitar stadion sejak Sabtu (30/8) malam hingga Minggu pagi. Tanda itu mencegah mereka berebut lokasi lapak dengan PKL lainnya. “Tanda yang saya buat memang sempat dibersihkan Satpol PP kemarin malam [Sabtu]. Karena dibersihkan ya kami tandai lagi,” kata Yanto.

PKL lain, Boneng, 28, mengatakan petugas Satpol PP sudah mengumumkan larangan berdagang di jalan sekitar stadion mulai pekan depan. Para petugas tersebut sebetulnya telah melarang para pedagang berjualan sejak kemarin (Minggu). Namun mereka kewalahan karena jumlah pedagang yang datang pada Minggu pagi terlanjur banyak.

“Satpol PP sebenarnya sudah minta jalan sekitar stadion bersih tepat pukul 09.00 WIB pagi. Tapi membongkar ini [lapak] kan butuh waktu setidaknya satu jam,” kata Boneng.

Berdasar pantauan, Minggu, aktivitas Sunday Market masih berlangsung hingga pukul 11.30 WIB. “Yah pembeli kan masih ramai. Lagi pula sampai empat pekan ke depan kan kami tidak boleh berjualan. Hla lantas kami harus makan apa?” kata Yanto.

Sementara itu, seorang anggota linmas, Budi Santoso, mengatakan sebanyak 75 personel ditugaskan untuk menertibkan para PKL. Seharusnya area jalur lambat Manahan steril dari PKL sejak pukul 09.00 WIB. Namun karena jumlah PKL terlalu banyak, area tersebut baru bisa disterilkan pukul 10.00 WIB.

“Para PKL biasanya berdagang di dalam stadion. Karena ada larangan berjualan, eh mereka malah berdagang di luar. Seharusnya yang seperti itu kan tidak boleh,” ujar Budi yang mungkin tak pernah mengingat bahwa Sunday Market digelar dalam kompleks stadion karena para PKL di seputaran Stadion Manahan yang menggelar dagangan di tempat itu setiap hari libur kerap memicu kemacetan arus lalu lintas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya