SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Pengurus Serikat <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180416/489/910751/tolak-libur-pkl-sunday-market-manahan-solo-siap-digeser" title="Tolak Libur, PKL Sunday Market Manahan Solo Siap Digeser">Pedagang Minggu Pagi Manahan</a> (SPMPM) menyiapkan agenda demo besar-besaran yang diikuti ribuan pedagang kaki lima (PKL) menyikapi pembubaran Sunday Market Manahan Solo selamanya.</p><p>Ketua SPMPM, Joko Santoso alias Yuli de Santos, kecewa dengan keputusan Pemkot Solo membubarkan kegiatan Sunday Market selamanya mulai 9 September. Dia meyakini para PKL Sunday Market lain memiliki pendapat yang sama dengan dirinya yakni menolak kebijakan tersebut.</p><p>Pengurus SPMPM berencana mengumpulkan para PKL pada Minggu (2/9/2018) guna membahas rencana audiensi dan aksi besar-besaran untuk menuntut Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo membatalkan rencana pembubaran kegiatan Sunday Market di Gelora Manahan.</p><p>&ldquo;Kami akan mencoba audiensi dengan Pak Wali. Tapi, kami tetap akan bikin aksi besar-besaran untuk menolak kebijakan peliburan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180713/489/927807/pkl-sunday-market-manahan-solo-ditawari-pindah-ke-cfd" title="PKL Sunday Market Manahan Solo Ditawari Pindah ke CFD">Sunday Market</a> selamanya. Intinya kami berharap ada win-win solution,&rdquo; kata Yuli saat ditemui <em>Solopos.com</em> setelah mengikuti rapat tertutup bersama pejabat Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Solo, Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, dan Satpol PP Solo di Kantor Dispora Solo, Jumat (31/8/2018) siang.</p><p>Yuli menilai alasan Pemkot membubarkan Sunday Market tak jelas. Menurut dia, alasan pembubaran Sunday Market seperti disampaikan Sekretaris Dispora Solo Radik Karyanto dengan alasan yang diungkapkan Wali Kota Solo di media massa berbeda.</p><p>Yuli menceritakan dalam rapat Radik menyebut Pemkot akan membubarkan Sunday Market karena menyalahi rencana tata ruang dan wilayah (RTRW), di mana Gelora Manahan bukan untuk kegiatan ekonomi tapi olahraga dan ruang publik.</p><p>Sementara Wali Kota di media massa menyatakan akan meliburkan Sunday Market demi keselamatan saat pengerjaan proyek renovasi dan pengambangan Stadion Manahan.</p><p>&ldquo;Kedua alasan tersebut tidak bisa kami terima. Soal <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180728/489/930539/sunday-market-manahan-siap-siap-libur-september-2018" title="Sunday Market Manahan Siap-Siap Libur September 2018">Sunday Market</a> tidak sesuai RTRW pemanfaatan Gelora Manahan, kenapa tidak dari dulu Sunday Market dibubarkan? Ini kan aneh. Sunday Market bahkan ada juga karena Pemkot yang saat itu dipimpin Pak Jokowi memasukkan PKL ke dalam kompleks Gelora Manahan. Sementara terkait alasan kemananan, posisi PKL di seputaran velodrome jelas cukup jauh dari lokasi proyek,&rdquo; tutur Yuli.</p><p>Pengurus SPMPM lain yang mengikuti rapat, Eko Sumarso, memohon agar Pemkot tak membubarkan Sunday Market. Eko menceritakan dalam rapat Kabid PKL Disdag Solo Didik Anggono memberi tawaran solusi kepada pengurus SPMPM terkait PKL Sunday Market yakni pindah berjualan di area CFD Jl. Slamet Riyadi maupun CFD Jl. Ir. Juanda mulai 9 September 2018.</p><p>Namun, pengurus SPMPM menganggap tawaran tersebut bukanlah solusi terbaik bagi PKL Sunday Market. Para PKL Sunday Market selama ini baru mendapatkan pembeli rata-rata mulai pukul 08.00 WIB hingga 10.00 WIB.</p><p>Sementara di CFD, PKL hanya boleh berjualan hingga pukul 09.00 WIB. Dengan kata lain, PKL CFD takut merugi jika harus pindah berjualan di area CFD.</p><p>&ldquo;Pindah ke CFD bukanlah solusi. Aktivitas di CFD kan cuma sampai pukul 09.00 WIB. Padahal kami di Manahan itu pendapatannya mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB. Jadi keinginan kami itu Sunday Market bisa terus diadakan di Gelora Manahan. Jika dinilai mengganggu proyek Stadion Manahan, kami siap saja untuk ditata kembali asal tidak sampai dipindah keluar Gelora Manahan,&rdquo; terang Eko.</p><p>Sekretaris Dispora Solo, Radik Karyanto, membenarkan pembubaran Sunday Market selamanya bukan hanya karena terdampak proyek renovasi dan pengembangan Stadion Manahan. Pemkot bakal membubarkan Sunday Market per 9 September dengan alasan Gelora Manahan untuk kegiatan olahraga.</p><p>Dia menjelaskan alasan Pemkot baru membubarkan Sunday Market pada awal September nanti yakni memanfaatkan momentum renovasi Stadion Manahan dan persiapan tempat jelang Porprov Jateng.</p><p>Radik meminta kepada para PKL memahami kebijakan Pemkot tersebut. Pemkot memberi solusi kepada PKL Sunday Market untuk pindah berjualan di area CFD.</p><p></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya