SOLOPOS.COM - Sunarto (SOLOPOS/Rudi Hartono)

Sunarto (SOLOPOS/Rudi Hartono)

Promosi Ayo Mudik, Saatnya Uang Mengalir sampai Jauh

Dilihat sepintas, orang pasti mengira ia adalah warga sipil biasa. Karena memang lelaki yang mempunyai nama Sunarto ini selalu mengenakan pakaian preman.

Penyebabnya, bapak tiga anak itu adalah seorang reserse.

Polisi berpangkat Ajun Komisaris Polisi (AKP) ini merupakan Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Laweyan. Bagi pria yang lahir di Sukoharjo 48 tahun silam itu menjadi seorang polisi adalah sebuah kehormatan, meski dahulu ia bercita-cita menjadi seniman.

Tanggung jawab yang diemban adalah amanah yang harus dijalani untuk melayani masyarakat sebaik-baiknya. “Dahulu setelah lulus SMA, ingin kuliah ambil jurusan seni rupa, karena saya suka melukis. Tetapi karena orangtua tidak mampu menguliahkan, saya daftar jadi polisi,” kisahnya saat ditemui Espos di Mapolsek Laweyan, Sabtu (14/5/2011).

Jiwa polisi yang sudah mendarah daging sejak 26 tahun, membuatnya tidak pernah gentar menghadapi kasus tindak pidana siapa pun pelakunya. Seabrek kasus yang terjadi khususnya di wilayah hukum Laweyan selalu diselesaikan dengan pengungkapan memuaskan.

Mantan Kapolsek Kalijambe, Sragen, itu menilai, angka kriminalitas di Laweyan terhitung biasa, belum mencapai angka tinggi. Kendati demikian, ia tidak lantas berpangku tangan. Memberi pelayanan prima pun selalu ia sematkan dalam menjalankan tugas.

Terbukti, banyaknya tindak kejahatan yang terjadi diimbanginya dengan pengungkapan. Bagi suami Indarsih ini, tidak ada kata kompromi bagi para pelaku tindak pidana. Sekecil apa pun kejahatan yang dilakukan harus dipertanggungjawabkan di hadapan hukum.

“Kebanggaan seorang reserse itu jika dapat mengungkap kasus. Rasanya plong dan puas bisa bermanfaat bagi semua orang. Namun apabila belum dapat mengungkap, saya beserta jajaran yang bertugas sebisa mungkin mencegah kejahatan agar tidak terjadi. Upaya itu harus dilakukan untuk menekan angka kriminalitas di Laweyan,” terang mantan Kanit Resmob Poltabes (saat ini Polresta) Solo itu.

Pekerjaan yang menyita banyak waktu tidak membuatnya lupa keluarga. Karena, di mata penyuka pecel itu, keluarga adalah nomor satu. Waktu luang, yang meski hanya sebentar, selalu dimanfaatkannya bersama keluarga.

Setidaknya makan bersama ia luangkan tatkala berkumpul bersama anak dan istrinya. Namun, apabila kumpul bersama keluarga tidak bisa dilakukan, istri dan anaknya selalu berusaha meluangkan waktu untuk mengunjunginya di kantor.

(Rudi Hartono)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya