Solopos.com, KARANGANYAR – Kecintaannya terhadap pariwisata dan budaya mendorong Sunarso, 28, yang akrab disapa Narso gencar merancang kegiatan menggali potensi wisata dan budaya di Karanganyar. Salah satu kiprahnya adalah menggelar acara Sura Tansah Dumadi di Dusun Batak, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, pada Oktober 2018 lalu. Acara tersebut tujuannya menggali potensi wisata di Kemuning. Di tempat tersebut terdapat dua sendang, yaitu Sendang Wadon dan Sendang Lanang.
“Sendang tersebut tertutup dan jarang sekali ada pengunjung. Kami menggelar acara berupa sedekah bumi, pertunjukan seni tradisional, dan kontemporer selama satu hari penuh. Kami kolaborasi dengan berbagai pihak, saya undang juga teman-taman dari luar negeri. Kini banyak pengunjung yang datang ke tempat tersebut,” katanya kepada
Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024
Lebih jauh Narso dan warga Kemuning berkolaborasi membentuk Pasar Mbatok. Tidak hanya menjadikan kegiatan ekonomi semata, pasar ini tujuannya untuk mengangkat kearifan lokal sehingga masyarakat dapat belajar budaya daerah tersebut “Banyaknya pengunjung merupakan kebanggaan sendiri. Para pedagang kehabisan stok dagangannya. Kami senang, tempat yang sepi, kini menjadi ramai akan berdampak pada perekonomian masyarakat,”ujarnya.
Narso juga aktif membentuk komunitas Generasi Pesona Indonesia (Genpi) Karanganyar pada awal Januari. Genpi adalah komunitas warganet yang suka pariwisata. Tugas utamanya mempromosikan pariwisata di Indonesia. “Saya jumpa teman, dia pembina Genpi Solo. Nah di Karanganyar belum ada, saya tertarik mengembangkan di Karanganyar. Saya tertarik dengan Genpi karena saya suka kegiatan volunteer untuk sharing di media sosial mengenai pariwisata dan budaya,”katanya.
Alumnus Institut Seni Indonesia (ISI) Solo Jurusan Karawitan tersebut menyatakan Genpi Karanganyar ke depannya akan terus mengungkap tempat-tempat baru untuk dijadikan wahana edukasi budaya dan pariwisata.