SOLOPOS.COM - Ratusan warga bersama petugas dari Sragen bergotong-royong membangun jembatan darurat untuk kali ketiga di wilayah Desa Gilirejo Baru, Miri, Sragen, Minggu (8/3/2020). (Istimewa/Dinas PUPR Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Hujan mulai intensif mengguyur wilayah Sragen dalam beberapa pekan terakhir. Sumur warga di Desa Gilirejo Baru, Kecamatan Miri, Sragen yang kering kini mulai terisi air. Warga memakai air sumur untuk kebutuhan makan dan minum saja, tidak untuk mandi maupun mencuci.

Penjabat Kepala Desa Gilirejo Baru, Misron,  menjelaskan meski sudah mulai terisi, air sumur warga terbilang masih sedikit. Sehingga baru bisa mencukupi kebutuhan makan dan minum saja.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Untuk kebutuhan lain seperti MCK [mandi cuci kakus] pakai sumber air lain dari Waduk Kedung Ombo [WKO],” paparnya, Selasa (7/12/2021).

Baca Juga: Lazismu Sragen Kirim 240 Kaleng Rendangmu Untuk Pengungsi Erupsi Semeru

Dia mengatakan warga memiliki sumur gali sedalam 20-25 meter. Satu sumur dipakai rata-rata oleh tiga keluarga yang cukup untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum saja.

Misron memaparkan di desanya ada dua dari total tujuh dukuh yang mengalami kekeringan tahun ini. Dua dukuh itu yakni Dondong dan Gondanglegi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sragen telah menyuplai air bersih untuk warga di sana sejak September sampai akhir Oktober 2021.

“Memang rata-rata pembangunan sumur dalam di pesisir Waduk Kedung Ombo enggak berhasil. Kemarin ada pamsimas sudah pindah sampai enam kali. Begitu tes pertama memenuhi syarat, kemudian kemarau airnya habis tidak mencukupi,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya