SOLOPOS.COM - Dusun Tugu, Tangkil Sragen, Selasa (29/11/2016) banjir. (m Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Sumur-sumur warga tercemar luapan air Bengawan Solo. Korban banjir Sragen pun menghadapi krisis air bersih.

Solopos.com, SIDOHARJO — Warga Desa Sribit dan Desa Pandak Kecamatan Sidoharjo, Sragen, mengalami krisis air bersih setelah permukiman mereka diterjang banjir luapan Sungai Bengawan Solo, Selasa-Rabu (29-30/11/2016). Warga berharap bantuan air bersih untuk dikonsumsi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saat masih banjir, saya mengungsi ke rumah ibu. Air sudah surut tadi malam pukul 00.00 WIB. Namun, sumur di rumah saya airnya keruh karena kemasukan air luapan dari sungai,” kata Harni, 30, warga Dusun Sembukan, Desa Sribit, Sidoharjo, saat ditemui Espos di lokasi, Kamis (1/12/2016).

Akibat tidak memiliki air bersih, sebagian warga memilih membeli air isi ulang. Namun, sebagian besar warga masih menantikan bantuan air bersih. Menurutnya, bantuan air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirto Negoro Sragen sangat dinantikan oleh warga. “Sayangnya saya hanya punya dua jeriken. Jadi, tidak bisa membawa air terlalu banya ke rumah,” ujar Harni.

Hal senada dikatakan Kliwon, 55, warga Dusun Prampelan, Desa Pandak, Kecamatan Sidoharjo. Menurutnya, sebagian besar sumur warga berwarna keruh. Warga setempat hanya memanfaatkan air itu untuk membersihkan perabotan rumah tangga setelah terendam banjir. Warga tidak menjadikan air sumur itu untuk keperluan memasak.

“Di kampung ini hanya ada satu sumur yang tidak tercemar air sungai. Sumur itu dimanfaatkan bersama. Tapi, masih banyak warga kami yang masih kekurangan air bersih. Sementara ini mereka membeli air isi ulang,” jelasnya.

Kaur Umum Pemerintah Desa Pandak, Joko Siswoyo, mengatakan terdapat sekitar 1.500 keluarga di 8 dusun yang terdampak banjir luapan Sungai Bengawan Solo dalam dua hari terakhir. Hingga Kamis siang, air sudah tidak menggenangi permukiman warga dan hanya lahan pertanian yang masih tergenang banjir.

Hampir sebagian besar air sumur warga berwarna keruh karena sudah tercemar air luapan dari Sungai Bengawan Solo. “Air bersih adalah kebutuhan yang mendesak bagi warga kami untuk saat ini. Kami berharap sekali ada bantuan air bersih kepada warga. Sebenarnya sudah ada bantuan air bersih dari PDAM, tapi jumlahnya masih kurang,” ujar Joko saat ditemui di kantornya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya