SOLOPOS.COM - Sumur Jalatunda Banjarnegara (Instagram/@galeriwisatawan)

Solopos.com, BANJARNEGARA — Kawasan Dataran Tinggi Dieng yang ada di Jawa Tengah memang kaya akan situs-situs alam yang indah dan menarik ditelusuri. Salah satunya adalah Sumur Jalatunda yang berlokasi di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.

Sumur ini bisa dikatakan sumur terbesar di dunia karena luasnya hampir sama atau bahkan lebih besar daripada lapangan sepak bola. Berdasarkan pantauan Solopos.com di kanal Youtube, Kamis (20/1/2022), konon sumur ini dipercaya sebagai sumur bertuah. Berdasarkan kepercayaan masyarakat sekitar, jika seseorang bisa melempar batu dan mengenai dinding sumur, maka segala keinginan dan cita-citanya akan terkabul.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Penamaan Jalatunda ini berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu “jala” yang berarti jaring-jaring penghambat dan kemudian “tunda” berarti tertunda. Dengan melempar batu ke sumur ini, dipercaya akan menghilangkan segala kegagalan dan mewujudkan impian yang tertunda setelah sekian lama.

Baca juga: Cupu Manik Astagina, Pusaka Pembawa Petaka

Sedangkan mitos lempar batu di Sumur Jalatunda ini diyakini berawal dari dua utusan Sunan Gunungjati yang diutus ke Dieng untuk menyebarkan agama Islam. Saat itu, dua utusan tersebut membawa batu dari sungai Serayu untuk dilemparkan ke dalam sumur. Ajaibnya, misi penyebaran agama Islam pun berhasil setelah mereka melempar batu ke dalam sumur tersebut. Buktinya, kini mayoritas masyarakat di kawasan Dieng beragama Islam.

Asal-Usul Sumur Jalatunda

Sementara itu, ada dua versi tentang asal-usul keberadaan Sumur Jalatunda, yaitu versi sains dan kepercayaan masyarakat setempat. Berdasarkan sains, sumur ini terbentuk dari aktivitas vulkanik yang terjadi ribuan tahun yang lalu.

Sedangkan berdasarkan kepercayaan setempat, Sumur Jalatunda dipercaya sebagai tempat jatuhnya senjata Prabu Antaraja saat Perang Baratayuda. Ada juga yang mengatakan bahwa sumur ini memiliki keterkaitan dengan laut selatan yang merupakan kediaman Nyi Roro Kidul.

Baca juga: Sumpah Sabdo Palon Hancurkan Tanah Jawa

Karena dikenal sebagai situs bertuah, pengunjung yang datang ke tempat ini diminta untuk menjaga sikap, pikiran, dan perkataan agar tidak terjadi hal-hal yang diinginkan. Selain itu, kewaspadaan saat berjalan juga harus diperhatikan karena saat hujan, medan aksesnya akan terasa licin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya