SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com,&nbsp;SRAGEN</strong> — Warga Desa Bukuran, Kalijambe, Sragen, gempar beberapa hari terakhir karena <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180809/516/933058/metana-muncul-dari-sumur-warga-ngawi" target="_blank" rel="noopener">munculnya air</a> yang bisa menyala dari lubang galian pembuatan sumur bor di Dukuh Sendang. Informasi yang dihimpun <em>Solopos.com</em>, Sabtu (22/9/2018), air itu berasa asin dan seperti bercampur dengan minyak.</p><p>Air itu muncul saat pengeboran sumur mencapai kedalaman sekitar 50 meter. Warga menduga air sumur itu mengandung minyak atau gas yang memang bisa terbakar. Lokasi penemuan sumber minyak/gas itu berada di perkampungan RT 016 Dukuh Sendang.</p><p>"Saya baru dapat informasi hari ini ihwal adanya pembuatan sumur bor yang airnya bisa nyala di Bukuran. Petugas Kantor Kecamatan Kalijambe sedang cek lokasi," ujar Rusmanto, Camat Kalijambe.</p><p>Dia memastikan tidak ada warga yang terluka dalam penemuan sumber gas di Bukuran. Dia juga telah meminta Kepala Desa (Kades) Bukuran, Dimanto, agar memblokade area <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180814/516/934063/semburan-air-ngawi-berhenti-setelah-8-hari" target="_blank" rel="noopener">sumur gas</a> tersebut.</p><p>"Untuk sementara ini jangan sampai ada warga yang mendekati lokasi penemuan sumber gas ini. Pak Kades saya minta agar lokasi sumur dipagari biar tidak ada yang mendekat," kata dia. Menurut Rusmanto, munculnya gas dari sumur bor di Bukuran baru kali pertama terjadi.&nbsp;</p><p>Penuturan senada disampaikan Kades Bukuran, Dimanto, saat dihubungi <em>Solopos.com</em>. Menurut dia, proses pembuatan sumur dalam di lokasi itu sudah dihentikan dan kawasan sekitar sumur sudah ditutup.</p><p>Pembuatan sumur itu sendiri merupakan inisiasi dari warga untuk keperluan pengairan lahan pertanian.&nbsp;Warga yang curiga lantas iseng-iseng menyalakan air-minyak itu dengan api. Seketika warga pun kaget begitu air-minyak tersebut bisa menyala. "Air yang muncul seperti ada minyaknya," kata dia.</p><p>"Lokasi sumur di perkampungan dekat sawah. Tapi pengeboran tidak dilanjutkan karena kondisinya seperti itu. Air-minyak yang muncul berasa asin dan tidak layak konsumsi," tutur dia. Menurut Dimanto, warga sudah lama mengetahui <a href="http://madiun.solopos.com/read/20180809/516/933061/ini-penyebab-tinggi-semburan-air-di-ngawi-sampai-30-meter" target="_blank" rel="noopener">air sumur</a> itu bisa menyala, yakni sekitar satu bulan lalu.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya