SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, DEMAK — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak bekerja sama dengan Tim Search and Rescue (SAR), Rabu (4/9/2019), mengevakuasi dua pekerja yang tewas dalam sumur warga di Kecamatan Karangawen, Demak. Keduanya diduga menghirup gas beracun.

Kepala BPBD Kabupaten Agus Nugroho mengatakan kedua korban tewas dalam sumur berkedalaman 12 meter adalah Slamet Riyadi, 50, dan M. Muwahid Efendi, 35, warga Desa Rejosari. Jasad keduanya, kata Agus, dievakuasi oleh tim gabungan dari BPBD Demak serta Tim SAR yang memiliki peralatan memadai.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Korban pertama Slamet Riyadi yang merupakan warga Desa Rejosari mulanya menguras sumur milik Sudardi warga Desa Rejosari bersama anaknya Zaeni mulai pukul 09.00 WIB. Awalnya, pengurasan air sumur menggunakan pompa air, setelah surut korban istirahat selama 15 menit bersama anaknya.

Seusai istirahat, mereka kembali bekerja untuk membersihkan lumpur yang berada di dalam sumur. “Ketika sudah turun ke dalam dasar sumur, korban bernama Slamet tiba-tiba lemas dan kemudian pingsan. Karena tidak ada gerakan sama sekali, anak korban yang memegangi tambang di bibir sumur teriak minta tolong,” ujarnya.

Teriakan anak korban didengar M. Muwahid Efendi yang kebetulan sedang bekerja di depan rumahnya mendatangi korban. “Tanpa pikir panjang, tetangganya itu langsung turun untuk menolong korban yang sudah pingsan di dalam sumur,” ujarnya.

Ketika Efendi berupaya membawa korban ke atas, kata dia, ternyata tidak kuat karena kehabisan napas kemudian jatuh bersama di dasar sumur. Anak korban yang masih di atas sumur, kemudian minta tolong ke warga sekitar, kemudian warga melapor ke Polsek Karangawen dan pihak terkait.

Hasil pemeriksaan petugas kesehatan dari Puskesmas setempat, kata dia, keduanya meninggal ketika masih di dalam sumur.

Ia mengimbau kepada warga yang bekerja menguras sumur untuk mengecek apakah mengandung gas beracun atau tidak dengan menggunakan lampu atau api, ketika mati dimungkinkan mengandung gas beracun.

Sumur yang menewaskan dua warga tersebut, kata dia, memang mengandung gas beracun, sehingga pemiliknya diimbau untuk menimbun karena tidak layak digunakan untuk air minum. “Jika sekadar untuk mandi dan cuci masih memungkinkan,” ujarnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya