SOLOPOS.COM - Sekitar 1.800 siswa dan guru SMKN 2 Sragen membentangkan bendera merah putih berukuran jumbo untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda di kompleks sekolah setempat, Senin (28/10/2019). (Istimewa/Humas SMKN 2 Sragen)

Solopos.com, SRAGEN -- Sekitar 1.800 siswa dan guru SMKN 2 Sragen memperingati Hari Sumpah Pemuda dengan membuat formasi barisan pembawa bendera merah putih di lapangan sekolah setempat, Senin (28/10/2019).

Di tengah barisan tersebut, siswa membentangkan bendera merah putih berukuran jumbo 10 meter x 4 meter. Peringatan Hari Sumpah Pemuda di SMKN 2 Sragen itu mengusung tema, 1.000 Cinta Untuk Indonesia.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Selain membentangkan bendera merah putih, sebagian siswa juga tampil dengan balutan pakaian adat untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda tersebut.

Mantap Maju Pilkada Wonogiri, Pengusaha Properti Ini Dekati 3 Parpol

Peringatan Hari Sumpah Pemuda itu diawali upacara bendera dengan pembina Kepala SMKN 2 Sragen, Sugiyarso. “Jumlah siswa kami ada 1.640 orang. Sementara jumlah gurunya ada sekitar 160 orang. Jadi, ada sekitar 1.800 orang yang memeriahkan peringatan Hari Sumpah Pemuda dengan tema 1.000 Cinta Untuk Indonesia,” jelas Wakil Kepala SMKN 2 Sragen, Joko Daryanto, kepada Solopos.com seusai acara.

Melalui kegiatan itu, SMKN 2 Sragen ingin menepis isu miring pascainsiden pengibaran bendera tauhid pada kain hitam yang identik logo Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Para siswa seolah ingin membuktikan mereka adalah generasi yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa. Melalui kegiatan itu, SMKN 2 Sragen ingin membuktikan mereka juga menggelorakan semangat menjaga keutuhan NKRI.

Sangar! Umbul Ponggok Klaten Dikagumi Media Inggris dan China

Mereka ingin menunjukkan lingkungan SMKN 2 Sragen terbebas dari bibit-bibit organisasi terlarang semacam HTI. “Melalui kegiatan ini, kami ingin meredam isu miring yang dialamatkan ke sekolah belakangan ini. Bagi siswa SMKN 2 Sragen, NKRI itu harga mati,” ucap Joko Daryanto.

Ditemui terpisah, Kepala SMKN 2 Sragen, Sugiyarso, memastikan beredarnya isu tidak sedap terkait SMKN 2 Sragen tidak mempengaruhi semangat belajar siswa. Dia sudah mengimbau siswa dan guru untuk tetap semangat belajar tanpa terpengaruh isu yang berkembang di media sosial yang cenderung menyudutkan sekolah.

Hacker Sleman Bobol Server Perusahaan AS, 5 Tahun Raup Rp31,5 Miliar

“Alhamdulillah, anak-anak dan guru sudah kami kondisikan. Pembelajaran tetap berlangsung seperti biasa. Pembelajaran selama ini tetap kondusif. Sampai sejauh ini, dari pemerintah juga menyikapi itu sewajarnya. Tapi yang jelas, kami harus lebih hati-hati agar hal itu [insiden pengibaran bendera mirip logo HTI] dan sejenisnya tidak terulang,” papar Sugiyarso.

Sebagaimana diinformasikan, adanya bendera dari kain hitam bertuliskan kalimat tauhid mirip bendera HTI di foto siswa SMKN 2 Sragen sempat menghebohkan publik beberapa waktu lalu. Terkait hal ini sekolah sudah mengambil sikap dengan membekukan kegiatan Rohis di sekolah itu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya