SOLOPOS.COM - Ilustrasi corona menular melalui udara (Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Camat Jaten, Karanganyar, Dwi Sapto Aji, memberikan klarifikasi untuk meluruskan informasi ihwal kronologi munculnya kasus Covid-19 klaster masjid di Desa Jati, beberapa waktu lalu.

Satgas Covid-19 Kecamatan Jaten telah melakukan penelusuran ulang mengenai sumber penularan virus corona yang sebelumnya disebut terjadi di dalam masjid.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan penelusuran atau tracing ulang diketahui penularan virus ternyata tidak terjadi di dalam masjid. Camat Jaten mengatakan berdasarkan penulusuran atau tracing, diketahui jemaah masjid di Dusun Pundungrejo, Desa Jati, merupakan pedagang.

Baca Juga: Pemkab Karanganyar Terima 7 Aduan dan 6 Konsultasi Soal THR

Sedangkan terkait penutupan sementara masjid di Jaten, Karanganyar, yang tadinya disebut karena ada klaster Covid-19 dilakukan justru sebagai antisipasi penularan ke jemaah lainnya.

Menurutnya saat ini laporan kronologi berdasarkan hasil penelusuran ulang itu sudah dikirimkan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar.

“Jadi perkembangannya, berdasarkan penelusuran kami, penularan justru terjadi di luar masjid dan bukan di dalam masjid. Mereka berdagang yang awalnya kena dan karena teman mereka berinteraksi kemudian tertular,” jelasnya kepada Solopos.com, Kamis (29/4/2021).

Baca Juga: Sebar Foto Teman Perempuan Tanpa Busana, Pemuda Magetan Ditangkap Polisi Karanganyar

Langkah Pengendalian

Kebijakan penutupan masjid oleh warga setempat karena disebut ada klaster Covid-19, menurut Camat Jaten, Karanganyar, hal itu  sebagai langkah pengendalian penyakit.

Pada Ramadhan, kegiatan masyarakat banyak terpusat di masjid. Sehingga penutupan masjid bukan karena menjadi tempat penularan melainkan untuk antisipasi meluasnya persebaran Covid-19.

“Karena kebetulan mereka yang kena juga jemaah masjid, sedangkan masjid saat Ramadhan digunakan tarawih dan lainnya. Untuk antisipasi dan pengendalian makanya diputuskan untuk ditutup,” katanya.

Baca Juga: Karanganyar Zona Merah Covid-19, Yuk Patuh Pakai Masker dan Jaga Jarak!

Kades Jati, Jaten, Karanganyar, Haryanto, mengatakan hal senada. Ia menuturkan ada penelusuran ulang kronologi persebaran Covid-19 di salah satu masjid di wilayahnya.

Ia membenarkan persebaran terjadi dari luar masjid. Sedangkan mengenai kondisi warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, Haryanto mengatakan saat ini warga yang sudah menjalani karantina dalam keadaan baik.

Kondisi Pasien

“Kemarin itu banyak sekali informasi yang masuk. Tapi sekarang sudah dipastikan kronologinya. Kalau untuk pasien, mereka ada perkembangan dari sebelumnya tidak bisa mencium dan mengecap apa pun sekarang sudah mulai bisa sedikit-sedikit,” jelasnya.

Baca Juga: Dinkes Sebut 2 Pegawai Kantor Imigrasi Solo Positif Covid-19, 30 Orang di-Swab PCR

Sebagaimana diinformasikan, sebanyak 12 orang jemaah masjid di Desa Jati, Kecamatan, Jaten, Karanganyar, terkonfirmasi positif Covid-19 pada pekan pertama Ramadan.

“Memang benar ada klaster masjid. Kalau dilihat dari posisinya masjid itu kerap digunakan orang melintas untuk ibadah. Jadi tidak tahu juga awalnya dari siapa. Lalu kok pas Jumatan pekan pertama puasa itu banyak yang batuk, warga curiga. Tapi masjid itu kan digunakan warga satu dusun, semua kontak erat satu dusun di-tracing dan data terakhirnya sampai saat ini sudah 12 orang yang positif,” ujar Kades Jati, Haryanto, Minggu (25/4/2021).

Akibat adanya kasus Covid-19, masjid ditutup sementara mulai Jumat (23/4/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya