SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google/tekinfom)

Ilustrasi (google/tekinfom)

WONOGIRI-Sumber air di Seropan, wilayah Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri akan dikomersilkan pada 2013.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pasalnya, pengoperasian sumber air tersebut tidak lagi ditanggung pemerintah pusat. Penyerahan dari Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU) ke Pemkab Wonogiri dilakukan pada 13 Maret lalu.

Pemkab akan mengkomersilkan dengan cara menarik iuran ke warga. Saat ini pengambilan sumber air yang masih berupa hidran umum (HU), direncanakan menjadi sambungan rumah (SR). Tapi, pihak Pemkab akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk meminta masukan dan saran terkait penentuan tarif dasar. Sosialisasi akan dilakukan pada 26-28 November 2012.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pengairan Energi Sumber Daya Mineral (PESDM) Wonogiri, Arso Utoro, saat rapat koordinasi dengan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Tirta Sari dan SKPD terkait. Rapat itu diadakan di Ruang Sukses Setda Wonogiri, Rabu (21/11/2012).

“Untuk SR, kami akan mengkaji lebih dahulu dan tidak serta merta langsung memasangnya. Sebab, masyarakat yang sebelumnya menggunakan air dengan gratis, ke depan harus membayar,” katanya.

Transisi

Di sisi lain, Direktur PDAM Giri Tirta Sari Wonogiri, Suharno, mengatakan pada 2013 merupakan masa transisi untuk masyarakat yang sebelumnya menggunakan air secara gratis dan kemudian harus membayar. Sehingga, di awal pengelolaan akan dibuat HU untuk menghitung berapa penggunaan air.

“Tapi, ke depan, harus dikelola secara mandiri karena membutuhkan biaya yang cukup besar,” katanya saat rapat, Rabu.

Ia pun memperkirakan ada beberapa kendala saat peralihan pengelolaan itu. “Letaknya di pegunungan, memerlukan tenaga dan biaya perawatan yang cukup besar untuk genset dan pipa. Apabila tidak dibantu APBD, kami akan merugi,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Dinas PESDM masih mendata warga yang menggunakan air dari sumber Seropan. Diesel yang ada akan diganti dengan listrik agar lebih hemat dan efisien. Dari 15 desa yang rawan air bersih, sudah separuh lebih yang teraliri air dari sumber Seropan. Pipa dari sumber air Seropan itu melewati delapan desa yakni Desa Glinggang, Gebangharjo, Gedong, Joho, Sumberagung, Petirsari, Watangrejo dan Gambirmanis. Jika diperkirakan satu desa ada 10.000 jiwa, maka sekitar 80.000 jiwa bisa terbebas dari kekeringan saat kemarau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya