SOLOPOS.COM - Sumaryoto Padmodiningrat. (istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Tokoh pengusaha bus dan politikus asal Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Sumaryoto Padmodiningrat, tutup usia setelah sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, Rabu (9/3/2022) pukul 22.50 WIB.

Jenazah pria berusia 75 tahun itu dimakamkan di permakaman keluarga Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, Kamis (10/3/2022) pukul 11.00 WIB. Kakak ipar almarhum Sumaryoto, Mulyadi, 70, kepada Solopos.com, Kamis, menginformasikan pemakaman Sumaryoto dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan. Kolega dan keluarga besar melayat di permakaman dari kejauhan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Mulyadi yang juga pemilik usaha Bus Tunggal Dara ini menyebut mendiang Sumaryoto memiliki riwayat penyakit jantung dan tekanan darah tinggi atau hipertensi. “Keluarga besar sangat kehilangan. Selama ini almarhum menetap di Jakarta,” ucap lelaki yang pernah menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Wonogiri periode 2003-2012 itu.

Baca Juga : Kabar Duka Penulis Lupus Hilman Hariwijaya Meninggal Dunia

Dia menceritakan Sumaryoto sebenarnya adik dari bapaknya alias paman/paklik-nya yang memperistri adik Mulyadi, Sutarmi. Artinya, Sumaryoto merupakan paman sekaligus adik ipar Mulyadi. Sumaryoto memiliki lima anak dari pernikahan itu.

Dahulu, Sumaryoto pernah memiliki saham di Perusahaan Otobus (PO) Tunggal Dara, Gajah Mungkur, dan Gajah Mungkur Sejahtera (GMS). Ketiga PO itu satu grup yang dikelola keluarga besar. Dia sering menggelar kegiatan sosial sehingga dekat dengan masyarakat.

“Almarhum dulu juga menjadi Ketua Pengda PSSI [Pengurus Daerah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia] Jateng. Pernah membina tim sepak bola di Wonogiri juga,” imbuh Mulyadi.

Baca Juga : Gagal Pilkada Wonogiri, Sumaryoto Bidik Jateng 1

Sumaryoto juga seorang politikus. Dia merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dan pernah menjadi anggota DPR selama tiga periode pada rentang waktu 1999-2014 dari dua daerah pemilihan (dapil) berbeda.

Periode 1999-2004 dan 2004-2009 Sumaryoto berangkat dari dapil Jawa Tengah IV (Wonogiri, Karanganyar, dan Sragen). Periode 2009-2014 Sumaryoto berangkat dari dapil Jawa Tengah X (Pemalang, Pekalongan, Kota Pekalongan, dan Batang).

“Almarhum pernah berkontestasi dalam Pilkada Wonogiri 2010 lalu. Saat itu almarhum menjadi cabup [calon bupati] berpasangan dengan Begug Purnomosidi yang diusung PDIP [dan PKS] melawan saya [berpasangan dengan Edi Purwanto diusung Partai Demokrat dan lima partai nonparlemen] dan dua paslon lainnya,” ujar Mulyadi.

Baca Juga : Kabar Duka: Petinju Asal Malang Hero Tito Meninggal Dunia

Informasi yang dihimpun Solopos.com, dua paslon lain yang berkontestasi pada Pilkada Wonogiri 2010 adalah Sutadi-Paryanti yang diusung Partai Golkar dan Danar Rahmanto-Yuli Handoko diusung PAN, Gerindra, dan PPP. Kontestasi dimenangi paslon Danar-Yuli.

“Meski saat itu saya dengan almarhum menjadi rival di pilkada tapi kami tetap dekat.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya