SOLOPOS.COM - Foto Sultan Hamengku Buwono X JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

Foto Sultan Hamengku Buwono X
JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto

JOGJA—Raja Kraton Ngayogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengaku tak melakukan intervensi terhadap pencalonan dua menantunya dalam bursa Pemilu Legislatif 2014, termasuk mundurnya anak sulungnya GKR Pembayun dari pencalonan di Partai Golkar.

Promosi Ada BDSM di Kasus Pembunuhan Sadis Mahasiswa UMY

“Silakan saja, mereka punya hak dipilih dan memilih,” kata Sultan usai rapat paripurna Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Gubernur di gedung DPRD DIY, Jumat (26/4).

Ekspedisi Mudik 2024

Seperti diketahui mereka yang mencalonkan diri adalah KPH Wironegoro. Suami dari GKR Pembayun itu maju dalam pencalonan di DPR RI melalui daerah pemilihan DIY lewat Partai Gerindra. KPH Purbodiningrat, suami dari GKR Maduretno juga maju dalam pencalonan di DPRD DIY lewat PDIP di derah pemilihan Bantul Barat dengan Nomor Urut 1.

Sultan mengatakan, para putra mantu itu meminta restu kepadanya setelah mendaftarkan diri dalam pencalonan. Partai yang dipilih, menurutnya sudah bukan menjadi kewenangannya untuk turut campur kecuali mereka belum berkeluarga. “Saya tidak pernah mendikte pilihan. Yang penting mereka sudah dewasa, jangan orangtua yang menentukan pilihan,” kata Gubernur DIY tersebut.

Toh, kata Sultan, sesuai dengan Undang-undang Keistimewaan DIY, yang dicabut haknya untuk berpolitik dalam partai hanya Sultan Ngayogyakarta. Namun ia menolak majunya para menantu dalam kancah politik itu dikaitkan sebagai wujud pengamanan Keistimewaan dalam mempertahankan dinasti Kraton.

Bahkan Sultan juga justru menanyakan soal rekontruksi Kraton yang dilontarkan KPH Wironegoro sebelumnya saat berkunjung ke Griya Harian Jogja Jalan Timoho. Ia malah mengaku tidak menitipkan mandat apapun.

Sebagaimana diberitakan Harian Jogja, Jumat(26/4), Wironegoro mengatakan keputusannya maju merupakan kesepakatan antara Sultan dan GKR Hemas yang juga maju kembali untuk ketiga kalinya di DPD RI dan istrinya. Dalam pertemuan itu tertuang kesepakatan bahwa perlu ada regenerasi orang Kraton di lembaga Legislatif.

Sehingga rekontruksi Kraton ke depan dapat disampaikan orang yang benar- benar mengetahui seluk beluk Kraton. Wironegoro adalah Penghageng Parentah Hageng yang membawahi ribuan abdi dalem. Ia termasuk dalam tim rekontruksi Kraton.

Sedangkan KPH Purbodiningrat mengaku diwanti-wanti Sultan untuk menjaga Dana Keistimewaan agar mempertahankan proporsi 20% untuk Kraton dan Pakulaman, dan sisanya untuk kepentingan masyarakat.

Janu Ismadi, Wakil Ketua Bidang Kaderisasi dan Keanggotaan DPD Partai Golkar DIY memastikan GKR Pembayun tak mengembalikan berkas pencalonannya. Sebelumnya GKR Pembayun, memang bersedia maju ketika utusan Abdurizal Bakrie Ketua Umum Partai Golkar mendatanginya.

Ia mengaku baru mengetahui jika Pembayun batal maju pada Selasa(23/4) lalu. Posisi nomor urut 3 yang telah didaftarkan atas nama Pembayun otomotis digantikan oleh Rahmat Pribadi yang sebelumnya nomor urat empat. “Padahal sebelumnya kami berharap Gusti Pembayun dapat mendongkrak suara partai,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya