SOLOPOS.COM - Ilustrasi air sumur (JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Hujan abu vulkanik letusan Gunung Kelud Jawa Timur berdampak tercemarnya pada sumur-sumur warga yang tidak ditutup. Agar tetap bisa diminum, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menyarankan warga untuk mencampur air sumur dengan tawas dan gamping dan kaporit.

Menurut Sultan abu vulkanik yang mengandung silika akan berdampak pada kesehatan. “Saya sarankan agar air sumur [yang tercampur abu] dicampur tawas dan gamping biar jernih,” saran Sultan saat meninjau warga miskin penerima bantuan bedah rumah tidak layak huni (RTLH) bersama Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri di Dusun Tanjung, Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Jumat (21/2/2014)

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Saran Sultan ini setelah ia melihat langsung sumur milik Maryanto, 34, yang dipenuhi debu vulkanik karena tidak ada penutupnya.  “Secepatnya dicampur dengan tawas terus diendapkan dulu biar jernih dan aman untuk diminum,” kata Raja Kraton Jogja ini.

Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawati mengatakan, banyak sumur warga di Gunungkidul yang tercemar abu vulkanik karena tidak ditutup.

Untuk memastikan, bahaya penyakit dari air sumur yang tercemar abu, Dinas Kesehatan Gunungkidul, Senin (25/2/2014) depan akan mengambil sampel air sumur warga.

“Sementra ini sudah banyak warga yang mulai mencampur air sumur dengan tawas dan kaporit,” kata Dewi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya