SOLOPOS.COM - Sri Sultan Hamengku Buwono X (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Sultan Hamenku Buwono X tak ingin berkomentar tentang kisruh Kraton Surakarta. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Harianjogja.com, BANTUL-Sri Sultan Hamengku Buwono X tidak mau mengomentari perihal Kraton Surakarta yang tengah memanas agar tidak menambah suasana makin keruh.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Tidak ada komentar untuk apa yang sedang terjadi di Kraton Surakarta. Dan jangan memaksa saya,” kata Sultan pada syawalan di Pendapa Parasamya Pemkab Bantul, Sabtu (31/8/2013).

Namun demikian Sultan mengatakan memanasnya Kraton Surakarta harus disikapi kedua belah pihak berseteru harus ada itikat baik sehingga suasana lekas membaik.

Disinggung soal kesediaannya menjadi mediator kedua pihak yang berseteru Sultan akan mempertimbangkan kemungkinan tersebut.

Sekadar mengingatkan perseturuan terjadi Kraton Surakarta dipicu ketidaksetujuan Gusti Moeng (adik Hangabehi) dengan keputusan Hangabehi untuk memasukkan Tedjowulan ke Kraton Surakarta dan diberikan gelar khusus disusul pembentukan dewan adat.

Bahkan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berpandangan untuk meminta bantuan Kraton Ngayogyakarta menjadi penengah atau moderator karena hubungan keduanya cukup baik.

Acara syawalan Gubernur DIY di Pemkab Bantul diikuti seluruh pejabat, anggota DPRD, hingga jajaran kepala desa. Gubernur berharap melalui ajang bermaafan dibulan suci akan menjadi awal semangat kerja baru.

Seluruh pejabat yang hadir berurutan berjabat tangan dengan orang nomor satu di DIY tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya