SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sleman--Bahaya banjir lahar dingin masih terus menghantui warga Sleman dan Jogja. Karena itu, perlu dilakukan pengerukan material di dasar Kali Code untuk mengurangi ancaman banjir.

Hal ini disampaikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menanggapi derasnya hujan dan aliran lahar dingin yang terjadi di Kali Code sejak Jumat kemarin.

Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang

“Semalam saya sudah usul sama Pak Walikota, bagaimana masyarakat dan pemerintah daerah untuk mengeruk kali Code,” ujar Sultan di pengungsian Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (6/11).

Menurut Sultan, pendangkalan yang terjadi di kali Code sudah sangat parah. Hal itu diakibatkan adanya guguran lahar dingin berupa material pasir, lumpur dan batu dari Gunung Merapi.

“Kalau dikeruk pasti daya tampung Kali Code bertambah, karena endapan lumpurnya sudah sampai bibir kali,” tambahnya.

Sri Sultan juga meminta kepada warga yang tinggal di dekat aliran kali Code untuk waspada, karena hujan deras belum berhenti di Sleman dan Jogja.

“Karena pengerukan terkendala, saya minta warga yang tinggal di dekat kali untuk waspada. Karena air dan yang turun deras bisa saja membludak dan masuk ke rumah,” tutupnya.

Kali Code terpantau sejak Jumat kemarin di Jembatan Saidan Jl
Senopati, Gondoman, Jogja, terus mengalami peningkatan. Namun, menjelang pagi, debit air terus berkurang.

Meski demikian, PVMBG masih memperingatkan adanya bahaya banjir lahar di sekitar bantaran kali. Sebab, proses erupsi masih berlangsung ditambah hujan yang tak berhenti di hulu sungai Gunung Merapi.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya