SOLOPOS.COM - Sejumlah mahasiswa berswafoto dengan Gubernur DIY Sri Sultan HB X usai diberikan pengarahan di Benteng Vredeburg, Sabtu (25/11/2017). (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Ratusan mahasiswa dan dosen perwakilan dari berbagai kampus seluruh Indonesia khidmat mendengarkan pengarahan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X

Harianjogja.com, JOGJA – Ratusan mahasiswa dan dosen perwakilan dari berbagai kampus seluruh Indonesia khidmat mendengarkan pengarahan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X di selasar sisi selatan area Benteng Vredeburg, Jalan Malioboro, Kota Jogja, Sabtu (25/11/2017) pagi.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

HB X memberi wejangan pentingnya nilai moral, budaya sekaligus kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di era milenial. Para dosen dan mahasiswa diminta tak sekedar membanggakan pendidikan yang diraih di luar negeri, namun sebaiknya tetap harus meriset potensi budaya lokal.

HB X berharap kepada akademisi agar jangan sekedar membanggakan gelar yang diperoleh dari luar negeri. Apalagi menganggap pendidikan barat sebagai sistem yang paling benar dan bisa diterapkan di Indonesia.

Sultan mencontohkan, masyarakat Amerika tinggal di Indonesia mudah beradaptasi dengan makan steak, namun warga Indonesia yang di luar negeri tetap akan mencari nasi sebagai makanan lokal. Meski berpendidikan di luar negeri, akademisi diharapkan harus meriset potensi, budaya dan filosofi lokal agar dikenal di ranah internasional.

“Saya pun berharap pada orang kampus, jangan bangga hanya karena pendidikan di luar negeri, tetapi dari pendidikan di luar negeri itu harus punya kemampuan riset potensi lokal, budaya lokal, filosofi lokal. Siapa tahu produk lokal itu bisa mengglobal. Kita ini punya integritas dan identitas sendiri sebagai anak bangsa yang harus bangga kepada rasa kebangsaannya,” tegasnya di hadapan para dosen dan mahasiswa perwakilan berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Bagi Sultan, pemuda jangan bangga bekerja di perusahaan asing menjual produknya hanya untuk bangsa tersebut. Namun, yang harus dibanggakan adalah menciptakan suatu produk lokal di Indonesia namun bisa diakui secara internasional.

“Hanya dengan Iptek yang lebih maju bagaimana lingkungan tetap terjaga, di sinilah problem yang akan dihadapi. Generasi muda milenial ini, saya punya harapan, tantangan pemahaman masyarakat timur dengan barat itu berbeda,” ungkap HB X yang saat itu mengenakan kaus warna merah bergambar lambang negara Indonesia di dada sebelah kiri.

Jika masyarakat barat, kata Sultan, hanya mengedepankan fakta dalam bertindak, namun masyarakat timur mempertimbangkan pemahaman tradisi dari setiap etnis. Seperti halnya pentingnya kelestarian alam dan isinya dengan tidak merusak. Norma itu berbeda dengan masyarakat barat yang kurang memperhatikan dasar nilai moralitas sebagai dasar tradisi.

Pada zaman perjuangan era penjajahan, tumbuhnya kebangsaan dibuktikan oleh keberanian hidup atau mati, kata Sultan, tetapi saat ini mempertahankan negara adalah dengan penguasaan Iptek. Sehingga memiliki daya saing agar negara mampu bertahan terhadap dominasi negara lain.

HB X juga meminta kepada para mahasiswa jika telah lulus dan memilih menjadi birokrat, harus menjadi aparatur yang anti kebodohan dan anti korupsi. Karena korupsi merupakan tindakan tidak nasionalis.

Deputi Bidang Advokasi Unit Kerja Presiden Pengembangan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) Prof. Haryono menjelaskan, kegiatan itu merupakan pelatihan pelatihan kader pancasila yang diikuti 250 mahasiswa dan dosen dari 25 perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Para peserta dipilih langsung oleh pimpinan perguruan tinggi masing-masing. Materi yang diberikan tidak sekedar orasi kebangsaan, namun lebih banyak ke ranah praktik yang sesuai dengan kondisi pemuda era saat ini.

Intinya, memberikan pemahaman kepada mahasiswa, bahwa pancasila dipilih sebagai dasar negara oleh pendiri bangsa karena mampu menyatukan berbagai perbedaan di Indonesia. “Mahasiswa yang ikut ini diharapkan menjadi fasilitator untuk sosialisasi pancasila di lingkungannya,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya