SOLOPOS.COM - Kolom erupsi Gunung Merapi terlihat dari wilayah Dukuh Gondang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kamis (13/2/2020) sekitar pukul 05.16 WIB. (Istimewa/Jainu)

Solopos.com, JOGJA -- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X menilai peningkatan aktivitas Gunung Merapi berupa erupsi merupakam suatu hal yang wajar. HB X yakin masyarakat sekitar lereng Merapi sangat memahami dan tidak akan panik.

Sultan HB X mengatakan Merapi sebagai gunung berapi memang sudah sewajarnya mengalami erupsi. Menurutnya, justru aneh ketika tidak ada erupsi.

Promosi Peneliti Harvard Ungkap Peran BRI Dorong Inklusi Keuangan lewat Digitalisasi

"Erupsi begitu itu, memang Merapi itu kan gunung yang aktif, jadi kecenderungan, ora [kalau tidak] erupsi itu malah dipertanyakan, nek [kalau] erupsi yo memang karena aktif," katanya di Kepatihan, Kamis (13/2/2020).

Gunung Semeru Meletus, Waspada Runtuhnya Kubah Lava Kawah Jongging Seloko

Ekspedisi Mudik 2024

Sultan HB X menilai letusan skala kecil berupa lelehan tersebut masih sangat aman. Menurutnya lebih baik terjadi lelehan daripada tidak sama sekali. Karena jika tidak ada letusan kecil, maka ada kecenderungan jalan lava tersumbat sehingga menimbulkan tekanan tinggi.

"Jadi yang penting kan hanya meleleh keluar begini, bukan meletus begitu, saya kira memang lebih baik keluar daripada tidak keluar, karena kalau tidak keluar ya macet di atas. Tekanan dari bawah kan malah bisa bleng [tekanannya lebih besar]. Tetapi kalau meleleh malah enggak apa-apa, meleleh kan juga hanya di sekitar situ saja," katanya.

Gunung Semeru 2 Kali Meletus, Radius 4 Km Harus Steril

Keunikan dan aktifnya Gunung Merapi, kata Sultan, menjadi referensi peneliti dari berbagai negara untuk mendalami Gunung berapi.

"Jadi Gunung Merapi itu satu-satunya gunung aktif di dunia, itu kan Merapi. Makanya orang asing yang mau mendalami gunung berapi pun larinya ke Jogja, belajarnya di Jogja, kan begitu," ucapnya.

Di sisi lain Sultan meyakini warga sekitar lereng Merapi sudah sangat memahami sehingga mereka tidak akan panik. Ia yakin masyarakat lokal sudah terbiasa dengan kondisi itu, bahkan beberapa mungkin ada yang menyimpan barang berharga di tempat khusus agar sewaktu-waktu bisa dibawa.

Gunung Semeru Mulai Bergejolak

"Ya kalau masyarakat Merapi sudah paham itu, enggak panik. Karena barang berharga juga bukan disimpan di lemari, di taplak meja yang memang sudah dari dulu ya sudah diikat, nek ngungsi yo ming kari njupuk, ngungsi. Mereka sudah tahu itu," ujarnya.

Sultan juga yakin warga sekitar puncak Gunung Merapi siap menghadapi berbagai kondisi ketika terjadi peningkatan aktivitas. Bahkan warga selalu bersiaga saat kondisi aman sekalipun karena sudah terbiasa.

Anies Baswedan Dituding Manipulasi Rekomendasi Formula E, Sekda: Gubernur Lelah!

"Kalau kita [saat panik] ndadak goleki barange [kalau kita masih perlu mencari], kalau mereka enggak, jadi yang penting mereka sudah siap untuk itu dan mereka paham itu. Biar pun kondisi saat ini juga lebih merasa aman daripada yang dulu meski pun sudah keluar dari 2 kilometer ya. Relatif, kalau keluarnya tidak terlalu besar berarti tidak sampai bawah," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya