SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang (Cncb.com)

Kondisi perekonomian DIY pada triwulan empat 2017 diprediksi akan tumbuh

Harianjogja.com, JOGJA-Kondisi perekonomian DIY pada triwulan empat 2017 diprediksi akan tumbuh. Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi DIY pada triwulan terakhir ini mencapai 5,2%. Salah satu penyebab pertumbuhan adalah suku bunga acuan yang semakin diturunkan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) DIY, Budi Hanoto optimistis perekonomian DIY akan tumbuh karena andil sektor besar yaitu industri makan minum, perdagangan, hotel dan restoran, dan juga pertanian yang akan menggeliat.

“Saya optimistis karena BI juga barusan menurunkan suku bunga sehingga [pertumbuhan ekonomi] next triwulannya bisa naik,” katanya, Selasa (24/10/2017).

Bank Indonesia telah menurunkan suku bunga acuan pada akhir September lalu sebesar 25 basis point (bps) dari 4,5% menjadi 4,25%. Selama 2017 ini, BI sudah menurunkan suku bunga acuan dua kali, yaitu dari 4,75 menjadi 4,5, dan terakhir turun lagi menjadi 4,25.

“Artinya sekarang kredit harus satu digit, di bawah 10 persen, untuk bisa naikin kredit perbankan dan ekonomi menggeliat,” tutur Budi.

Menurutnya, Bank Indonesia bisa menurunkan suku bunga karena inflasi bisa terjaga. Jika yang terjadi adalah inflasi naik turun atau tidak stabil, maka Bank Indonesia harus menaikkan suku bunga acuan. Namun yang terjadi saat ini adalah kondisi inflasi di Indonesia masih bagus sehingga Bank Indonesia berani menurunkan suku bunga acuannya.

Dengan suku bunga acuan yang semakin rendah dan diikuti suku bunga di masing-masing bank, maka akses kredit oleh kalangan pengusaha akan semakin mudah. Hal ini juga sebagai pemantik agar penyaluran kredit yang dinilai stagnan oleh beberapa perbankan pada tahun ini bisa kembali mengalir deras.

Menurut Budi, kondisi kredit yang stagnan sementara penghimpunan dana pihak ketiga terus terjadi ini mencerminkan bahwa kebanyak orang lebih suka menabung daripada menyerap kredit.

Selain itu, pihak internal bank bisa dimungkinkan sedang melakukan konsolidasi atau sedang membersihkan neracanya agar mampu memberikan kredit yang lebih sehat sembari menunggu iklim bisnis kembali normal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya