SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunga bank (Dok/JIBI/Solopos)

BI menurunkan suku bunga acuan menjadi 5%.

Solopos.com, SOLO–Bank Indonesia (BI) kembali menurunkan tingkat suku bunga acuan atau BI 7-days reserves repo rate sebanyak 25 basis point menjadi 5%. Hal ini untuk memperbaiki kinerja penyaluran kredit yang masih berada di bawah target.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Kepala Perwakilan BI Solo, Bandoe Widiarto, mengungkapkan penurunan suku bunga acuan ini dilakukan karena kondisi pertumbuhan ekonomi yang positif pada triwulan (TW) II sebanyak 5,2%, inflasi terjaga, cadangan devisa dan neraca perdagangan terkendali. Penurunan suku bunga ini diharapkan bisa diikuti oleh penurunan suku bunga pembiayaan yang diharapkan dapat menggenjot pertumbuhan ekonomi.

Dia mengungkapkan secara nasional, pertumbuhan kredit pada TW III melambat menjadi 7,7% dari triwulan sebelumnya 8,9%. Padahal secara nasional ditarget pertumbuhan kredit tumbuh 12%-14%. Tak hanya merevisi acuan suku bunga tapi BI juga melakukan pelonggaran makroprudensial.

“Pertumbuhan kredit di Soloraya masih baik, yakni 16,4% hingga Juli yoy [year on year] yang didorong oleh meningkatnya pertumbuhan kredit modal kerja dan konsumsi. Hal ini lebih baik jika dibandingkan Jawa yang hanya 8,25%,” ungkap Bandoe kepada wartawan, Senin (26/9).

Perlambatan ini juga terjadi untuk penyerapan dana pihak ketiga (DPK). Non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah mengalami kenaikan menjadi 2,8% atau naik 0,11% jika dibandingkan Juni. Namun hal ini masih berada di bawah target indikatif BI, yakni 5%.

Realisasi kredit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Wilayah Soloraya pada Juli tercatat Rp23,83 triliun, meningkat 12,78% (yoy) dengan rasio NPL yang masih relatif terjaga sebesar 2,96% (yoy). Pangsa kredit UMKM terhadap kredit keseluruhan Soloraya sebesar 36,56%. Capaian ini lebih besar dari target nasional yang hanya 20%.

BI terus berupaya aktif mendorong pengembangan UMKM yaitu salah satunya melalui program pendampingan, fasilitasi dan mengikutsertakan dalam pameran UMKM, melakukan capacity building kepada anggota UMKM serta mengajak perbankan untuk on site ke UMKM tersebut.

Untuk perbankan syariah, pangsa aset perbankan syariah di Wilayah Soloraya sampai dengan Triwulan II-2016 sebesar 7,95% dari total aset perbankan. Pangsa tersebut masih tercatat lebih tinggi dibandingkan pangsa aset perbankan syariah di tingkat nasional (4,63%), maupun Provinsi Jawa Tengah (5,83%) dengan pertumbuhan aset 15,74% (yoy). Dari sisi pembiayaannya tercatat tumbuh cukup signifikan sebesar 21,17% (yoy) dengan rasio Non Performing Finance (NPF) relatif terkendali sebesar 2,40%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya