SOLOPOS.COM - Ilustrasi Inflasi (Solopos)

Solopos.com, JAKARTA–Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti menegaskan suku bunga acuan akan menjadi kebijakan terakhir yang diambil dalam normalisasi moneter BI.

Adapun pada tahun ini kebijakan moneter akan mulai diarahkan untuk menjaga stabilitas, baik itu stabilitas harga maupun nilai tukar rupiah, sedangkan kebijakan BI lainnya masih akan tetap mendorong pertumbuhan ekonomi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jika inflasi terus tinggi maka tentu saja BI akan turun tangan dan kemudian menggunakan suku bunga acuan sebagai kebijakan akhir,” ucap Destry dalam Side Event G20, High Level Discussion yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat (22/4/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Inflasi Diprediksi Capai 4 Persen, Berdampak pada Pemulihan Ekonomi?

Maka dari itu, langkah normalisasi BI saat ini baru dilakukan melalui kenaikan giro wajib minimum (GWM) untuk manajemen likuiditas.

Saat pandemi Covid-19 melanda, kata dia, bank sentral bersama Pemerintah Indonesia telah memberikan kebijakan yang sangat longgar, baik itu moneter maupun fiskal. Salah satu kebijakan moneter yang longgar tersebut adalah penurunan GWM dengan tujuan menambah likuiditas perbankan.

Saat ini BI sedang mencoba untuk mengelola likuiditas tersebut dengan meningkatkan rasio GWM sebesar 300 basis poin mulai Maret, Juni, dan September 2022.

“Jika diperlukan atau kami melihat likuiditas masih cukup dan inflasi mulai meningkat, kami dapat meningkatkan lebih lanjut rasio GWM tersebut,” ungkapnya.

Baca Juga: Inflasi Tahunan Diprediksi 3,82 Persen, Begini Analisisnya

Kendati demikian, Destry menjelaskan pihaknya akan mengoptimalkan penggunaan rasio GWM untuk mengelola stabilitas dan mengelola likuiditas dalam sistem.

Tetapi, dapat dipastikan bahwa kenaikan GWM tak akan memberi tekanan terutama bagi sektor perbankan karena sektor tersebut masih memiliki likuiditas yang sangat besar.

“Kami pastikan bank tetap akan memiliki likuiditas yang cukup untuk menyalurkan kredit dan membeli obligasi pemerintah,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya