SOLOPOS.COM - Ilustrasi Virus Corona (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SUKOHARJO – Saat ini Sukoharjo masih termasuk dalam wilayah zona oranye atau risiko sedang terhadap penularan Covid-19. Belakangan ini penularan Covid-19 sering muncul dari klaster keluarga.

Klaster keluarga biasanya disebabkan masyarakat yang melakukan perjalanan keluar daerah dan mengabaikan protokol kesehatan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Saat kembali ke rumah dan bertemu anggota keluarga terjadi transmisi penularan virus yang sangat masif. Inilah yang menjadi cikal bakal penularan Covid-19 dari klaster keluarga seperti terjadi di Desa Jetis, Kecamatan Baki.

Tahun Depan, PNS Pasti Dapat THR & Gaji ke-13 Full

“Klaster riwayat perjalanan hajatan pernikahan di Desa Jetis, Kecamatan Baki sebanyak 14 orang. Salah satu anggota keluarga melakukan perjalanan untuk menghadiri hajatan pernikahan di Temanggung. Bisa jadi, tamu undangan hajatan pernikahan ada yang positif Covid-19. Setiba di rumah, menulari tanpa sengaja anggota keluarga lainnya. Ini salah satu mobilitas penduduk yang mengakibatkan lonjakan jumlah pasien positif di Sukoharjo,” kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (11/11/2020).

Klaster penularan Covid-19 dari keluarga juga muncul di wilayah Kecamatan Grogol. Klaster keluarga bermunculan hampir di setiap desa di wilayah Grogol. Lokasi rumah pasien positif Covid-19 dengan pasien positif lainnya hanya berjarak beberapa kilometer.

“Jika dianalisis secara mendalam ada benang merah antara satu klaster dengan klaster lainnya. Di wilayah Grogol, pola penularan virus saling terhubung antarklaster persebaran Covid-19,” ujar dia.

Rumah Karantina Covid-19 di Beberapa Desa di Sukoharjo Mulai Ditutup, Sepi Peminat?

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Rabu (11/11/2020), jumlah pasien positif di Sukoharjo melonjak tajam selama sepekan terakhir. Jumlah pasien positif per 11 November 2020 menembus 1.244 orang.

Kondisi ini dipengaruhi tingginya mobilitas penduduk dan kurang disiplinnya masyarakat Sukoharjo dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya