SOLOPOS.COM - Pelanggar protokol kesehatan dihukum push up dalam razia masker di halaman Pasar Ir. Soekarno Sukoharjo, Selasa (13/10/2020). (Solopos-R. Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sukoharjo meningkatkan giat operasi protokol kesehatan menjadi tiga kali dalam sehari. Selain sebagai upaya Pemkab menekan penyebaran virus Covid-19, hal ini dilakukan guna meningkatkan kepatuhan warga terhadap penerapan protokol kesehatan.

Kepala Satpol PP Sukoharjo Heru Indarjo mengatakan saat ini Kabupaten Sukoharjo berstatus zona merah atau naik satu level dari sebelumnya zona oranye atau risiko sedang Covid-19. Hal ini menyusul tingginya angka kematian dan penambahan pasien positif di Kabupaten Jamu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

"Statusnya sekarang sudah zona merah, sehingga giat operasi protokol kesehatan kita lakukan lebih massif. Dari dua kali sehari, menjadi tiga kali sehari," kata Heru ketika berbincang dengan Solopos.com pada Minggu (18/10/2020).

BMKG: Dampak La Nina, Waspada Cuaca Ekstrem di Jateng Sepekan ke Depan

Ekspedisi Mudik 2024

Heru mengatakan giat operasi protokol kesehatan di Sukoharjo dilaksanakan tiga kali sehari yaitu pagi, siang, dan malam hari. Pada pagi dan siang hari giat operasi masker dengan menyasar pengguna jalan.

Kemudian siang hari dilanjutkan giat operasi protokol kesehatan di tempat usaha, seperti pengecekan penggunaan masker baik pembeli maupun pemilik tempat usaha. Selain itu mengecek sarana dan prasarana cuci tangan.

Sedangkan giat pada malam hari, kata Heru, menyasar pusat keramaian publik seperti kawasan Alun-alun Satya Negara, kafe, restoran, mal maupun tempat nongkrong lainnya.

"Petugas akan mengecek kondisi pusat keramaian dan tempat nongkrong dari penggunaan masker, cuci tangan hingga berkerumun atau tidak," katanya.

Pollycarpus Meninggal Setelah 16 Hari Lawan Covid-19

Heru mengatakan giat operasi protokol kesehatan di Sukoharjo dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan warga sekaligus sebagai upaya menekan penyebaran virus corona.

Sejauh ini, Heru mengatakan tingkat kepatuhan warga dalam menerapkan protokol kesehatan semakin baik. Kesadaran warga meningkat dengan menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.

Zona Merah

Sebagaimana diketahui, status tingkat risiko Covid-19 Kabupaten Sukoharjo naik dari tingkat risiko sedang atau zona oranye menjadi tingkat risiko tinggi atau zona merah pada pekan ini.

Debat Pilkada Sukoharjo: Panas! EA-Joswi Saling Jegal Adu Unggul

Juru Bicara Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengatakan ada beberapa indikator zona risiko yakni epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat, dan pelayanan kesehatan.

Salah satu indikator epidemiologi yakni angka kematian dan penambahan pasien positif. Angka kematian pasien positif Sukoharjo melebihi standar World Health Organisation (WHO) yakni maksimal lima persen.

Yunia menyebut daerah dengan angka kematian tinggi yakni Kartasura, Gatak, Polokarto, Nguter, Sukoharjo, Bendosari, dan Baki. Seluruh pasien positif yang meninggal dunia merupakan pasien dengan gejala.

"Sebagian besar memiliki penyakit penyerta atau komorbid," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya