SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir. (Antara/Aprillio Akbar)

Solopos.com, SUKOHARJO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo telah menetapkan status waspada banjir di wilayahnya. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo pun telah bergerak untuk melakukan sejumlah antisipasi.

Ketua BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto, menyatakan pihaknya bersama dengan pengelola sungai, yakni Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) telah melakukan pengecekan ke tanggul sungai dan saluran guna memastikan semua berfungsi dengan baik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ortu Buang Bayi di Ngemplak Boyolali Terancam 5 Tahun Penjara

Selain itu sebanyak lima unit alat early warning system (EWS) yang dipasang di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo dan anak sungai di Sukoharjo juga telah dicek. Alat peringatan dini banjir ini terpasang di Dam Colo Pengkol - Nguter, Serenan - Sukoharjo, Bacem - Grogol, Peren - Pranan dan Laban - Mojolaban dimana semuanya dalam kondisi baik.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya juga telah menyiapkan lokasi evakuasi apabila terjadi banjir. Kantor kecamatan dan balai desa menjadi tempat yang dinilai memadai sebagai titik kumpul atau evakuasi. Alat evakuasi seperti pelampung dan perahu karet juga telah berada dilokasi daerah rawan banjir.

"Logistik, obat obatan serta dapur umum tidak terkendala. Tentunya dengan melibatkan dinas terkait dalam operasionalnya," katanya ketika berbincang dengan Solopos.com, Minggu (12/1/2020).

Disampaikan Maryanto, saat ini pantau TMA Bengawan Solo di pintu air Jurug, Solo masih pada batas aman yakni 4,17 meter dibawah kode hijau atau 6,5 meter. Warga di sepanjang bantaran sungai juga telah diminta untuk meningkatkan kewaspadaan.

Warga juga disarankan spontanitas membersihkan saluran air dari sampah agar tidak menghambat arus air hingga menyebabkan banjir. "Karakteristik banjir di Sukoharjo back water dimana air tidak masuk bisa masuk kesungai karena sungai penuh," tandasnya.

Di sisi lain, warga di bantaran Sungai Bengawan Solo mulai waswas bencana banjir memasuki musim penghujan ini. Diprediksikan curah hujan tinggi bakal mengguyur wilayah Soloraya hingga beberapa bulan ke depan.

Pidato Megawati Bikin Gibran Makin Yakin Bakal Jadi Cawali Solo

Berbagai langkah dilakukan warga guna mengatasi bencana banjir tersebut. Warga Ngemplak, Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Surono, 56, mengaku mulai membangun tempat khusus di rumahnya. Tempat tersebut dibangun sederhana dengan menggunakan kayu yang ditata dilangit-langit bangunan rumah.

“Tempat ini untuk menyimpan barang-barang berharga. Jadi kalau hujan sudah tinggi dan sungai naik, barang-barang dinaikkan ke sini supaya aman,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya