SOLOPOS.COM - Bus bumel antar-kota antar-provisi (AKAP) PO Suharno rute Solo-Jogja. (Solopos.com/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SUKOHARJO — Meski tak memiliki bus bumel atau ekonomi, ternyata Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, mempunyai 18 bus patas yang tercatat dalam satu PO.

Sebanyak 18 bus patas tersebut melayaani rute antarprovinsi atau AKAP. Berdasarkan data yang dimuat di laman Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, 18 bus patas tersebut melayani 36 rit perjalanan.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Selain itu, di Sukoharjo juga mempunyai 17 bus cadangan untuk dalam provinsi dan dua bus luar provinsi.

Diberitakan Solopos.com sebelumnya, Sukoharjo merupakan satu-satunya daerah di Jawa Tengah yang tidak memiliki bus bumel. Daerah paling banyak memiliki bus bumel terletak di Banyumas dengan jumlah 335 unit yang melayani 1.340 rit/frekuensi perjalanan.

Baca Juga: Kenapa Naik Gunung Lawu Dilarang Pakai Mrutu Sewu?

Di urutan berikutnya terdapat Wonosobo dengan 326 bus bumel untuk dalam provinsi dengan 1.304 rit perjalanan. Di urutan ketiga ada Temanggung dengan 228 bus yang frekuensi perjalanannya mencapai 912 rit.

Sementara itu, total bus bumel di Jawa Tengah tercatat ada 3.759 unit bus. Bus bumel dalam provinsi ini melayani 15.036 rit perjalanan.

Baca Juga: Cemlorot Lur! Tangga Gunung Lawu Bakal Dipasang Lampu Panel

Sedangkan bus AKAP atau antar provinsi di Jateng dengan kategori ekonomi atau bumel jumlahnya mencapai 402 unit bus dengan frekuensi 804 rit. Bus nonekonomi atau bus patas yang melayani rute antar provinsi jumlahnya jauh lebih banyak yaitu 2.670 unit bus dengan frekuensi 5.340 rit.

Selain memiliki jumlah bus bumel dan patas yang cukup banyak, Jateng juga memiliki perusahaan otobus atau PO yang cukup banyak. Tercatat ada 326 PO yang tersebar di 35 kabupaten dan kota.

Baca Juga: Rasanya Manis Kecut, Congyang Semarang Diklaim Lebih Elegan dari Ciu

Keberadaan bus bumel sendiri kian memprihatinkan, terutama di Soloraya. Bus trayek Solo-Wonogiri, Solo-Sragen, hingga Solo-Jogja yang pernah berjaya kini kian semakin meredup pamornya. Tercatat masih ada ribuan bus ekonomi atau yang jamak disebut bus bumel yang beroperasi di Jawa Tengah atau Jateng.

“Ya seperti ini [sepi] keadaan setiap hari. Penumpangnya sepi. Apalagi sejak ada pandemi Covid-19. Semua jadi kacau. Bayangkan saja, dari sembilan bus yang ada, kami hanya menjalankan dua bus. Semua PO bus mengalami hal serupa. Tidak hanya kami,” kata Mulyanto kondektur PO Raya.

Baca Juga:  Senin – 10:20 Naik Gunung Lawu Dilarang Kenakan Pakaian Mrutu Sewu, Apa Itu?

Kondektur bus PO Raya lain, Widadi, mengungkapkan bus bumel trayek Solo-Pracimantoro pernah berjaya pada era 1980 hingga awal tahun 2000.

Kala itu, tidak ada cerita bus bumel sepi penumpang. Berangkat dari manapun, penumpang pasti tetap ada. Bus bumel mulai redup pada era 2005 hingga 2010-an.

Baca Juga: Sukoharjo Jadi Satu-satunya Daerah di Jateng yang Tak Punya Bus Bumel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya