SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona. (Vecteezy)

Solopos.com, SUKOHARJO – Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo menyiapkan berbagai langkah strategis dalam transisi pandemi Covid-19 ke endemi. Masyarakat terus menerus diedukasi agar mengencangkan protokol kesehatan dan mengejar target vaksinasi 15.000 orang per hari.

“Cakupan vaksinasi Covid-19 diperluas dengan penerima dari beragam kelompok masyarakat. Sekarang, target vaksinasi ditambah menjadi 15.000 orang per hari. Ini bagian dari upaya strategis pemerintah daerah dalam rangka transisi pandemi menjadi endemi,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, saat dihubungi Solopos.com, Jumat (10/9/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Vaksinasi Covid-19 dilakukan di seluruh jaringan faskes seperti rumah sakit, puskesmas serta sentra atau gerai vaksinasi yang tersebar di sejumlah lokasi di Sukoharjo.

Baca juga: Warga Sukoharjo Pelihara Anjing atau Kera? Dispertan Sediakan Vaksin Rabies Gratis Lho

Jumlah masyarakat yang telah divaksin dosis pertama per 9 September sebanyak 216. 698 orang atau sekitar 30,11 persen. Sementara jumlah masyarakat yang telah disuntik vaksin dosis kedua sebanyak 117.108 orang atau sekitar 16,27 persen.

“Indikasi transisi pandemi menjadi endemi jika kekebalan masyarakat terhadap virus meningkat. Kami menggenjot vaksinasi agar segera mencapai herd immunity. Mudah-mudahan terealisasi pada akhir tahun,” ujar dia.

Meningkatkan Kekebalan Masyarakat

Diketahui, Satgas Penanganan Covid-19 mengindikasikan pandemi Covid-19 bertransisi menjadi endemi. Indikasi tersebut mulai dari meningkatnya kekebalan masyarakat terhadap virus dan menurunnya angka infeksi alamiah sehingga angka kematian akibat virus menurun.

Namun Covid-19 tidak akan hilang sepenuhnya dalam jangka waktu panjang. Pemerintah mengajak masyarakat belajar dan beradaptasi hidup berdampingan dengan Covid-19.

Baca juga: Fix! Pintu Air Dam Colo Sukoharjo Ditutup 30 Hari Mulai 11 Oktober 2021

Lebih lanjut, Yunia yang juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo itu mengungkapkan adaptasi kebiasaan baru dilakukan dalam layanan publik. Saat ini, sebagian pelayanan publik menerapkan metode online untuk memudahkan dan mempercepat masyarakat dalam mengurus keperluan masing-masing.

Sementara aktivitas perdagangan dan usaha menggunakan aplikasi PeduliLindungi yang berfungsi sebagai screening pasien positif di fasilitas publik.

“Kampanye protokol kesehatan tak pernah berhenti. Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan air serta menjaga jarak agar terhindar dari paparan virus,” papar dia.

Sekda Sukoharjo, Widodo, menyatakan pengetahuan dan kesadaran masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan menjadi hal paling dasar sebelum transisi pandemi menjadi endemi.

Baca juga: Terungkap! Sejumlah Orang Tua di Sukoharjo Keberatan PTM Digelar

Kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan di pasar-pasar tradisional di Kabupaten Jamu.

Widodo selalu mendampingi Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, saat blusukan ke sejumlah pasar tradisional selama beberapa pekan terakhir.

“Mayoritas pedagang dan pembeli memakai masker dengan benar. Meskipun masih ada satu orang-dua orang yang belum memakai masker. Ini kemajuan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya