SOLOPOS.COM - Siswa mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) di SMAN 1 Sukoharjo, Senin (5/4/2021). (Solopos-R. Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah akan dimulai pada 13 September 2021. PTM terbatas dilaksanakan oleh sekolah yang sebelumnya melaksanakan simulasi beberapa waktu lalu.

Kepastian PTM terbatas ini disampaikan Bupati Sukoharjo Etik Suryani pada Jumat (3/9/2021). Meski telat dibanding sejumlah daerah lain yang lebih dulu telah melaksanakan PTM terbatas, Bupati mengaku lebih berhati-hati dan mematangkan persiapan sekolah dalam menggelar PTM tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“PTM terbatas di Sukoharjo agak mundur karena dilakukan persiapan dulu. Nanti dimulai 13 September untuk sekolah yang pernah menggelar simulasi dan dengan protokol kesehatan ketat,” kata Bupati.

Baca juga: Ngaku Menyesal, Begal Ojol di Baki Sukoharjo Terancam Hukuman 9 Tahun Penjara

Secara teknis, penyelenggaraan PTM terbatas mengikuti aturan dari pusat. Dalam PTM terbatas nanti, sekolah di Sukoharjo hanya diperbolehkan maksimal kapasitas 30%, tidak ada waktu istirahat, dan tiap mata pelajaran dibatasi 30 menit.

Semua orang yang berada dilingkungan sekolah ditekankan memakai masker dengan benar menutup area hidung hingga dagu atau dobel jika diperlukan. PTM terbatas ini akan dilaksanakan pada jenjang SMP dan SMA. Untuk PTM terbatas akan dilaksanakan pada sekolah yang pernah menggelar uji coba beberapa waktu lalu. Sedangkan bagi sekolah yang belum pernah simulasi, Bupati mengatakan belum bisa menggelar PTM terbatas.

“Sekolah yang belum pernah tidak boleh gelar PTM terbatas. Sekolah ini akan menggelar simulasi dulu selama dua minggu dengan pantauan ketat. Kalau sudah lancar baru boleh menggelar PTM terbatas,” kata Etik.

Baca juga: Pegawai KPI yang Jadi Korban Dugaan Pelecehan Sempat Curhat Tak Betah ke Atasan, Tapi…

Tahap awal pembukaan sekolah, lanjut Bupati, dinas terkait melaksanakan verifikasi langsung ke sekolah. Tentunya mengecek kelengkapan sarana dan prasarana sesuai standar operasional prosedur (SOP) tata laksana protokol kesehatan dari pemerintah pusat.

Pengawasan PTM ini melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas kesehatan Kabupaten (DKK) Sukoharjo. Penilain tim ini menentukan sekolah bersangkutan layak atau tidak kembali menyelenggarakan PTM. “Izin diberikan sesuai dengan hasil penilaian,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Darno menjelaskan, nantinya PTM terbatas hanya dilakukan pada sekolah yang sudah pernah menggelar simulasi.

Baca juga: Hanya di Klaten, Rest Area Tol Solo-Jogja bakal Terbelah Jalan Kabupaten

Sementara itu sekolah jenjang SD di Sukoharjo belum bisa menggelar PTM karena belum pernah menggelar simulasi.

“Untuk SD persiapan melakukan simulasi dulu selama dua minggu. Jadi dilakukan bertahap dan kalau lancar baru bisa menggelar PTM terbatas,” ujarnya.

Darno juga mengatakan, untuk sekolah yang menggelar PTM terbatas akan diatur untuk jam masuk tiap kelasnya berbeda dengan selisih satu jam. Dengan pengaturan itu diharapkan saat kepulangan tidak terjadi kerumunan karena berbeda waktu pulangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya