SOLOPOS.COM - Ilustrasi industri mebel. (Endang Muchtar/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, SUKOHARJO — Pemkab Sukoharjo berencana membangun pusat industri mebel. Lokasinya ada di dua desa wilayah Kecamatan Bendosari yakni Manisharjo dan Mojorejo.

Lahan kosong di kedua desa itu ditawarkan kepada calon investor luar negeri yang hendak menanamkan modal ke Sukoharjo. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPT) Sukoharjo, Abdul Haris Widodo, mengatakan kedua desa itu memiliki beragam fasilitas penunjang investasi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Fasilitas itu seperti ketersediaan bahan baku, infrastruktur yang memadai hingga pasokan air bersih dan listrik. Tak hanya itu, investor tak akan kesulitan mencari sumber daya manusia (SDM) lokal untuk pusat industri mebel Sukoharjo itu.

Dituntut 5 Tahun Penjara, 3 Terdakwa Kasus Bank UOB Solo Dijatuhi Vonis Bebas

“Calon investor luar negeri bakal diajak untuk melakukan survei ke wilayah Desa Manisharjo dan Mojorejo di Kecamatan Bendosari,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Jumat (21/8/2020).

Investor Lokal

Haris menyampaikan Pemkab tak menutup pintu jika ada calon investor lokal yang melirik lahan kosong di kedua desa tersebut. Pemerintah bakal mendampingi saat calon investor lokal itu melakukan survei ke lokasi.

Sebagian wilayah Bendosari merupakan kawasan industri sesuai revisi peraturan daerah (Perda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang telah disahkan pada awal 2018.

Aneh! Sudah 10 Tahun Lebih Jadi Ikon, Tak Ada Yang Tahu Nama Resmi Patung di Krisak Wonogiri Ini

Berbagai fasilitas penunjang investasi termasuk bakal lokasi pusat industri mebel Sukoharjo itu disokong pembangunan proyek jalan lingkar timur (JLT) sepanjang 12 kilometer yang melewati wilayah Bendosari.

“Pembangunan JLT diharapkan menjadi faktor pendukung pengembangan industri di Bendosari. Truk barang tak lagi kesulitan menuju pabrik lantaran kondisi jalan sudah baik,” ujar dia.

Wilayah Bendosari merupakan daerah perluasan kawasan industri Nguter. Selain Bendosari, wilayah Polokarto juga masuk dalam daerah perluasan kawasan industri Nguter.

Langgar Protokol Kesehatan Di Solo, Kerja Sosial atau Sanksi Denda?

Lahan kawasan industri Nguter diperluas dari 345 hektare menjadi 550 hektare. Di kawasan industri Nguter, terdapat empat perusahaan yakni PT Rayon Utama Makmur (RUM), PT Dolphin Putra Sejati, PT Delta Merlin dan PT Ungaran Sari Garment.

Survei Lokasi

Tak menutup kemungkinan, jumlah investor yang menanamkan modal di kawasan industri Nguter bertambah pada masa mendatang.

“Lantaran pandemi Covid-19, calon investor membatalkan rencana survei ke lokasi. Di masa transisi menuju kenormalan baru ini, saya berharap ada calon investor yang melakukai survei ke lokasi,” tutur dia.

Jokowi dan Iriana Tidak Masuk, Ini Keluarga Presiden Di Daftar Pemilih TPS 022 Pilkada Solo 2020 

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Penanaman Modal DPMPT Sukoharjo, Sri Hartati, menyatakan tren positif investasi atau penanaman modal tak terpengaruh dengan pandemi Covid-19 yang mewabah di dunia.

Penyumbang investasi terbesar berasal dari sektor garmen, jasa dan perdagangan terutama pabrik tekstil. “Saat ini, pelayanan perizinan menerapkan sistem Online Single Submission [OSS] sejak pertengahan 2018. Para pelaku tak perlu bolak-balik ke instansi terkait untuk mengurus perizinan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya