SOLOPOS.COM - Sukarelawan dari Animal Independen Wonogiri (AIW), Faisal Muhadi, menunjukkan ular kobra jawa yang ditangkapnya saat memberi edukasi tentang ular di Taman Tugu Pusaka depan Kantor Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Minggu (22/12/2019). (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI -- Sukarelawan dari Animal Independen Wonogiri (AIW) memberikan edukasi kepada warga di wilayah Selogiri, Wonogiri, terkait penanganan ular yang belakangan ini kerap dijumpai masuk ke wilayah permukiman.

Dalam kegiatan di Tugu Pusaka depan Kantor Kecamatan Selogiri, Minggu (22/12/2019) itu, para anggota AIW memajang sejumlah ular dari beberapa jenis berbeda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka kemudian menjelaskan kepada masyarakat yang hadir mengenai ular tersebut, bahayanya, dan sebagainya.

“Ular ini yang sering saya lihat,” kata Nita, warga yang datang ke lokasi sambil menunjuk seekor ular wi di dalam stoples.

Ekspedisi Mudik 2024

Bleng! Tembok SD di Jumantono Karanganyar Jebol Diterjang Air Bah

Dia merasa takut, tetapi rasa penasarannya lebih kuat. Awalnya dia ragu-ragu lalu perempuan 30-an tahun itu berani mendekat ke ular yang dimaksudnya setelah sukarelawan memberi penjelasan.

2 Tahun Terpaksa Pakai Masker, Bocah Ini Ikut Tuntut PT RUM Sukoharjo Ditutup

“Ular wi tak berbisa. Ular jenis ini sering dijumpai di sawah atau ladang. Ular lain yang sering terlihat yakni ular macanan. Ular itu juga tak berbisa. Kalau sekarang yang sering ditemukan adalah kobra jawa dan piton. Kobra berbisa mematikan, kalau piton yang berbahaya lilitannya,” kata Faisal Muhadi, 22, salah satu sukarelawan.

Tips Siapkan Anak Agar Tak Iri dengan Kehadiran Adik Baru

Menyikapi fenomena banyaknya ular yang masuk ke permukiman, AIW membuka layanan penangkapan atau penyelamatan ular secara gratis sejak sepekan terakhir.

Mereka melayani laporan temuan ular di sekitar markas, yakni Selogiri dan wilayah terdekat lainnya, seperti Nguter, Sukoharjo, Wonogiri, Ngadirojo, Wuryantoro, Eromoko, dan Manyaran.

Patut Dicoba! Tips Agar Tidak Mendengkur Saat Tidur

Mereka belum melayani laporan dari wilayah lain karena jarak yang jauh. Empat hingga lima sukarelawan selalu siaga menindaklanjuti laporan warga setiap hari pukul 06.00 WIB-23.00 WIB.

Setiap hari AIW menerima tiga hingga lima laporan. Jika ada laporan dari warga kecamatan lain, seperti Purwantoro, AIW, akan menginformasikannya kepada sukarelawan di kecamatan bersangkutan.

Proyek Flyover Purwosari Solo Kelar Dilelang, Ini Pemenangnya

AIW memiliki jaringan sukarelawan se-kabupaten. Ular yang ditangkap dikarantina sepekan hingga dua pekan lalu dilepaskan ke habitatnya di perbukitan sekitar Selogiri dan Alas Kethu.

Warga yang membutuhkan bantuan bisa menghubungi ke nomor 081319036345.

Sakura Hills Dibuka, Wisata Bunga Sakura di Tawangmangu Karanganyar

“Tadi pagi [Minggu] kami menindaklanjuti laporan dari Nguter. Ada warga yang melihat ular kobra jawa. Syukur bisa kami tangkap,” ulas lelaki yang mendapat pengetahuan tentang ular dari Yayasan Ular Indonesia itu.

Menurut dia, banyak ular ditemukan di permukiman warga karena beberapa faktor yang saling mendukung, yakni melonjaknya populasi, minimnya binatang predator atau pemangsa ular, dan semakin sempitnya habitat asli ular.

Waduh, Kalori Kerupuk Setara Sepiring Nasi

Sekarang ini populasi predator ular, seperti luwak, garangan, biawak, dan burung elang sedikit karena diburu. Orang memburu untuk diawetkan sebagai hiasan atau dagingnya dikonsumsi.

Biasanya orang berburu menggunakan tembak atau anjing.

Asyik, Pelajar SMA/SMK Negeri di Jateng Tak Perlu Bayar SPP Mulai Januari 2020



“Akibatnya populasi ular tak terkontrol. Terlebih sekarang ini telur-telur ular sudah banyak yang menetas. Ular bertelur setiap menjelang penghujan dan menetas awal penghujan. Kalau dulu biawak dan garangan sering saya jumpai di ladang. Sekarang enggak ada,” ucap Faisal.

Mengintip Rumah Sederhana Artidjo Alkostar, Anggota Dewas KPK yang Rajin ke Masjid

Rekan Faisal, Puji Santoso, 24, menimpali habitat ular kian tergusur lantaran dibangun permukiman. Akibatnya ular mencari tempat persembunyian di permukiman, khususnya di tempat yang lembap dan gelap.

Orgasme Perempuan Sama dengan Pipis? Ini Penjelasan Dokter

Itulah sebabnya ular sering ditemukan di sela tumpukan barang di dalam maupun di luar rumah. Upaya antisipasi paling efektif agar ular tak masuk rumah atau pekarangan adalah membersihkan tumpukan barang.

Indahnya Keberagaman, Polwan Berhijab Bantu Dorong Kursi Roda Suster ke Gereja

Serasa di Jepang, Foto-Foto Bunga Sakura di Tawangmangu Karanganyar

"Bisa juga memberi wewangian, seperti kapur barus, di tempat yang berpotensi dijadikan rumah ular. Ular menghindari wewangian karena bau wangi bisa merusak sensor pendeteksinya,” kata Puji.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya