SOLOPOS.COM - Sukarelawan bersama warga memasang barikade karung tanah di sekitar talut longsor di pinggir Kali Samin di Desa Wonorejo, Polokarto, Sukoharjo, Senin (14/3/2022). (Istimewa-BPBD Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sukarelawan bencana alam bersama warga bergotong royong memasang barikade karung tanah di sekitar talut Kali Samin yang longsor di Desa Wonorejo, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo. Hal itu guna menahan laju erosi sungai saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi.

“Warga dan sukarelawan bencana alam berinisiatif memasang barikade karung tanah di sekitar lokasi talut yang longsor di pinggir sungai. Ini sifatnya hanya sementara untuk mencegah agar talut tanah yang longsor tidak bertambah lebar,” kata Kepala Desa Wonorejo, Yusuf Aziz Rahma, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin (14/3/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, kondisi talut tanah di Kali Samin di Desa Wonorejo retak sejak beberapa bulan lalu. Keretakan tanah bertambah parah saat turun hujan lebat dengan intensitas tinggi. Lantaran tak kuat menahan erosi air sungai, talut tanah Kali Samin longsor pada pekan lalu.

Baca juga: Anggaran Penanggulangan Bencana Sukoharjo Tahun Ini Rp921 Juta, Cukup?

Lebih lanjut Kades yang akrab disapa Aziz itu menyampaikan kondisi talut tanah yang longsor di Wonorejo cukup parah. Talut tanah yang longsor selebar lebih dari lima meter dengan kedalaman lebih dari 10 meter. Sebagian bahu jalan perkampungan ikut longsor saat peristiwa itu. Padahal, lokasi talut tanah yang longsor berdekatan dengan permukiman penduduk.

Sedangkan jarak antara lokasi talut tanah dengan rumah penduduk hanya sekitar 10 meter. “Ada sekitar lima rumah penduduk di sekitar talut tanah yang longsor. Jika tak segera diperbaiki dikhawatirkan talut tanah yang longsor kian melebar dan mengancam rumah penduduk,” ujar dia.

Aziz mengaku telah melaporkan kejadian itu ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) pada beberapa hari lalu. Petugas dari BBWSBS juga telah melakukan survei di lokasi talut tanah yang longsor.

Baca juga: Halte BST Koridor 5 Tambah 3 Titik di Sukoharjo, Ini Lokasinya

Aziz berharap instansi terkait segera memperbaiki talut tanah yang longsor secara permanen. Warga yang berdomisili di dekat sungai merasa waswas saat turun hujan lebat selama berjam-jam. “Warga waswas dan tak bisa tidur nyenyak saat turun hujan dengan intensitas tinggi pada malam hari. Kami berharap talut tanah yang longsor segera ditangani karena hampir setiap hari turun hujan lebat,” papar dia.

Hanya Bersifat Sementara

Kepala Pelaksana BPBD Sukoharjo, Sri Maryanto, menyatakan penanganan talut tanah yang longsor dilakukan dengan memasang barikade karung tanah dan menumpuk ban bekas. Hal ini bisa menahan laju erosi sungai di sekitar talut tanah yang longsor, namun hanya bersifat sementara.

Dia menambahkan talut tanah di pinggir Sungai Bengawan Solo di Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari juga longsor pada awal Maret. Sukarelawan bencana alam dan warga setempat bergerak memasang barikade karung tanah dan menumpuk ban bekas di sekitar talut tanah yang longsor.

“Kami sudah berkoordinasi dengan BBWSBS untuk membahas penanganan talut tanah yang longsor di pinggir sungai. Jadi ada dua lokasi talut tanah yang longsor di Desa Wonorejo, Polokarto dan Desa Pojok, Tawangsari,” kata dia.

Baca juga: Disiplin Prokes, Ini Potret Hari Pertama PTM Terbatas di Sukoharjo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya